Dilansir Soompi, awal mula kontroversi itu muncul pada Maret lalu terkait dengan kecurigaan distorsi sejarah.
Pihak JTBC dengan tegas membantah kabar tersebut diikuti oleh perilisan dua pernyataan atas kekhawatiran publik.
Namun kontroversi itu kembali muncul setelah penayangan episode perdana dan kedua Snowdrop pada 18 dan 19 Desember 2021.
Sebuah petisi online yang diajukan ke Kantor Kepresidenan atau Blue House, pada 18 Desember. Petisi itu menuntut penayangan drama tersebut dihentikan.
Penuntut mengkritik beberapa aspek drama, termasuk penggunaan lagu simbolis untuk gerakan demokratisasi.
Petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 300.000 tanda tangan pada 21 Desember 2021 pukul 00.00 waktu Korea.
Munculnya kontroversi tersebut membuat banyak sponsor mengumumkan keputusan untuk mundur dari drama Snowdrop.
JTBC kemudian merilis pernyataan untuk menanggapi kontroversi tersebut.
“Pertama-tama, latar belakang dan motif peristiwa penting dalam Snowdrop adalah masa rezim militer. Latar belakang ini berisi cerita fiktif tentang penguasa yang yang berkolusi dengan Korea Utara untuk mempertahankan kekuasaan,” kata JTBC.
“Snowdrop merupakan karya kreatif yang menampilkan kisah-kisah pribadi antarindividu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa,” tutur JTBC.
JTBC juga menambahkan bahwa tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di Snowdrop.
Menanggapi kabar tentang kecurigaan distorsi sejarah dan penghinaan gerakan demokratisasi, JTBC akan menyelesaikannya melalui kemajuan plot drama.
Tidak bisa mengungkap lebih banyak jalan cerita drama, JTBC meminta pemirsa untuk mengawasi plot drama kedepannya.
Snowdrop merupakan drama berlatar tahun 1987, dimana pada saat itu Korea Selatan tengah dipimpin oleh seorang diktator.
Drama tersebut dibintangi oleh Jung Hae In, Jisoo BLACKPINK, Kim Hye Yoon, dan Yoo In Na.
Ini merupakan debut Jisoo BLACKPINK sebagai aktris dan menjadi pemeran utama drama tersebut.
Snowdrop tayang setiap hari Sabtu dan Minggu melalui layanan streaming Disney+ Hotstar.
https://entertainment.kompas.com/read/2021/12/21/143431066/snowdrop-didera-petisi-jtbc-beri-klarifikasi