Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BERITA FOTO: “Explain”, Keprihatianan Bahaya Narkoba dan Stigma ODHA

KOMPAS.com - Fotografer Tjandra Moh Amin bekerjasama dengan Syair Sahabat Foundation menggelar pameran bertajuk “Explain” di Digra Coffee & Eatery, Lebak Bulus, Jakarta.

Pameran yang dibuka Sabtu (25/6/2022) lalu, menampilkan 27 karya foto potret musisi Indonesia. Sejumlah musisi antara lain Fariz RM, Boris The Flowers, Jikun RIF, Bimbim Slank, Ian Antono, dan Eet Sjahrani terpampang sebagai subjek foto pameran.

Menurut Tjandra Moh Amin, “Explain” yang berarti menjelaskan ini menjadi testimoni 27 musisi mengenai narkoba dan stigma negatif terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Musisi ini sering kali menjadi korban stigma pengguna narkoba. Nah pameran ini bentuk kampanye melalui testimoni mereka tentang bahaya narkoba dan stigma negatif terhadap ODHA khususnya Anak-anak Dengan HIV dan AIDS,” kata Tjandra.

Tjandra menambahkan ide pameran ini berangkat dari keprihatinan melihat semakin banyak anak-anak muda menggunakan narkoba dan stigma negatif pada ODHA khususnya anak-anak.

“Banyak anak-anak yang terlahir sudah dengan HIV/AIDS. Mereka mendapat stigma negatif padahal HIV/AIDS berasal dari orang tua. Kebetulan bertemu Syair Sahabat Foundation yang mendampingi anak-anak dengan HIV/AIDS jadilah pameran ini,” tambah Tjandra.

Selain musisi seringkali lekat dengan stigma negatif pengguna narkoba, pemilihan musisi sebagai subjek foto pameran dituturkan Tjandra untuk menjagkau masyarakat luas karena musisi sebagai figur publik memiliki banyak penggemar.

Harapannya pameran ini bisa mengedukasi banyak masyarakat termasuk para penggemar musisi yang bersedia terlibat dalam pameran ini.

“Awalnya gue bikin listing ada 70 orang musisi. Dari 70 orang yang menyanggupi dan mungkin dikerjakan dalam waktu 2,5 bulan ada 27 orang musisi,” ucapnya.

Menurut Tjandra pameran ini seluruhnya akan ia donasikan untuk kampanye Syair Sahabat Foundation.

“Semua gue modal sendiri, transport ke Bali ke tempat Robi Navicula, Jrx semua modal sendiri. Gue bilang ke mereka karena modal sendiri jadwal pemotretannya harus fix biar budget nggak bengkak,” tegas Tjandra.

“Ajak orang lain untuk cari tahu soal kesehatan nya. Karena yang menjadi korban dari HIV sebenarnya adalah ibu-ibu rumah tangga dan anak-anaknya. Selain banyak dari mereka tidak tahu dari mana virus tersebut berasal, mereka juga jadi tangga terbawah dari efek negatif narkotika jarum suntik atau seks yang beresiko,” ujar penyanyi Rebecca Soejatie Reijman pada testimoninya.

Fariz RM musisi yang pernah dua kali mendekam di penjara akibat narkoba dalam testimoninya merasakan stigma luar biasa sebagai pengguna narkoba.

“Saya merasakan tidak mendapatkan apa-apa saat di balik jeruji tahun 2008 dan 2015. Itu membuat saya terjerumus lagi. Setelah keluar stigma melanda, nada sumbang serta hujatan berdatangan. Karunia Tuhan paling ajaib yang bisa menjawab semua permasalahan manusia. Stigma bisa dilawan dengan tetap menyebarkan nilai-nilai positif di lingkungan sekitar,” ujar musisi pelantun lagu Barcelona.

“Dukungan lingkungan dan pemerintah jauh lebih penting. Kalau perlu kita terikakkan slogan ladies prefer gentlemen without drugs,” kata I Gde Ari Astina atau akrab disapa Jrx.

Pameran yang berlangsung di Jakarta hingga 3 Juli 2022 mendatang, rencananya akan digelar di sejumlah kota salah satunya Yogyakarta.

https://entertainment.kompas.com/read/2022/06/28/135136810/berita-foto-explain-keprihatianan-bahaya-narkoba-dan-stigma-odha

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke