JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah perjalanan sebagai anak band kerap membuat orang penasaran.
Tak heran bila banyak film mengangkat tema musik dan perjalanan sebuah band mencapai titik kesuksesannya.
Di Indonesia pun beberapa filmmaker pernah menggarap proyek film tentang band.
Slank Gak Ada Matinya (2013)
Slank adalah satu dari sekian banyak grup band terbesar di Indonesia.
Perjalanan Slank menyelami belantika musik Tanah Air kerap dianggap menginspirasi, terutama bagi para Slankers.
Slank Ga Ada Matinya berlatar tahun 1997 dengan konflik utama perpecahan di dalam tubuh Slank.
Selain masalah personel, film ini juga membahas bagaimana perjuangan Slank lepas dari belenggu narkoba.
Disutradarai Fajar Bustomi, personel Slank diperankan Adipati Dolken (Bimbim), Ricky Harun (Kaka), Ajun Perwira (Ridho), Aaron Ashab (Ivanka), dan Deva Mahenra (Abdee Negara).
Kemarin (2020)
Kemarin merupakan film tribute untuk grup band Seventeen.
Dalam perjalanannya di Anyer pada Desember 2018, Seventeen dilanda musibah tsunami.
Peristiwa tersebut merenggut hampir seluruh personel Seventeen.
Ifan selaku vokalis menjadi satu-satunya personel tersisa yang selamat dari bencana tersebut.
Kemarin digarap sutradara Upie Guava dengan menampilkan footage dari perjalanan Seventeen ke berbagai kota.
Rock N Love (2015)
Rock N Love menampilkan grup band KOTAK yang diperankan langsung personelnya, Tantri, Chua dan Cella.
Dibawah arahan sutradara Hedy Suryawan, ketiga personel diminta beradu akting dengan Denny Sumargo, Ganindra Bimo, dan Vino G. Bastian.
Konflik yang diangkat adalah perjalanan KOTAK dengan band-band saingan lainnya saat menjalani festival musik.
Di luar konflik itu, Rock N Love juga menceritakan kisah cinta rumit yang dijalani para personelnya.
Garasi (2006)
Berbeda dari film-film di atasnya, Garasi adalah film yang justru membentuk band dari cerita di dalam film ke dunia nyata.
Garasi bercerita tentang tiga orang remaja yang hidup dan bermimpi untuk bisa sukses di dunia musik.
Ayu Ratna, Aries Budiman, dan Fedi Nuril sempat melanjutkan Garasi sebagai sebuah grup musik.
Kantata Takwa
Kantata Takwa adalah judul film sekaligus nama super grup band yang fenomenal. Super grup Kantata Takwa lahir pada tahun 1989 dari pertemuan intens di ruang seni milik budayawan Setaiawan Djody.
Kantaka Takwa sendiri terdiri dari 7 orang personil diantaranya, Iwan Fals, Sawung Jabo, Setiawan Djody, Jockie S, WS Rendra, Donny Fatah dan Innisisri.
Sementara, Kantata Takwa versi film digarap dalam genre dokumenter musikal yang dirilis pada tahun 2008.
Filmnya diarahkan sutradara Eros Djarot dan Gotot Prakosa yang dibuat berdasarkan konser akbar proyek seni Kantata Takwa di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tahun 1991.
Film ini mengalami banyak kesulitan dalam pembuatannya karena sarat dengan tema sosial politik dan kritikannya yang sangat tajam pada sistem pemerintahan Orde Baru Indonesia yang represif saat itu, sehingga pembuatannya memakan waktu 18 tahun hingga dirilis pada 2008.
Film ini diputar secara premier di Indonesia mulai tanggal 26 September 2008 di Jakarta di jaringan bioskop Blitzmegaplex dan kemudian dalam berbagai festival film internasional.
https://entertainment.kompas.com/read/2023/02/20/170636466/deretan-band-indonesia-yang-dibikin-film-slank-sampai-kantata-takwa