Tampil Pertama Kali di Jepang, Ide A Bucket of Beetles Berawal dari Cerita Anak Usia 4 Tahun

Tampil perdana di Yokohama pada tahun 2020, tepat sebelum pandemi Covid-19, A Bucket of Beetles akhirnya bisa kembali hadir untuk dinikmati langsung penggemarnya.

Dalam pertunjukan berdurasi kurang lebih 60 menit itu, penonton diajak merasakan langsung pengalaman tak biasa masuk ke dalam dunia persahabatan seorang anak laki-laki dengan kumbang hutan.

Seorang anak laki-laki yang diberi nama Wehea, yang begitu terpesona dengan kumbang dan serangga lain yang ada di alam.

Bagaimana anak kecil itu asik dengan dunianya bersama para serangga.

Sebuah imajinasi yang kemudian diterjemahkan melalui penampilan Papermoon Puppet Theatre yang menakjubkan.

Semua digambarkan dengan apik, seperti ketika anak laki-laki kecil itu bermain dengan kumbang hutan, menaikinya untuk kemudian diajak terbang bersama.

Tak hanya mengangkat kisah persahabatan seorang anak kecil dengan serangga, tapi pertunjukan ini juga menyajikan hubungan antara manusia dan alam.

Meskipun disajikan dengan sederhana, tapi penampilan papermoon Puppet Theatre mampu memanjakan mata dan telinga.

Baik melalui suara ataupun visual yang ditampilkan. Serta didukung dengan permainan lampu dan boneka serangga mekanik.

Ide cerita pertunjukan ini sendiri berasal dari Lunang Pramusesa, anak laki-laki yang kini berusia 8 tahun.

Putra dari Maria Tri Sulistyani dan Iwan Effendi, pendiri komunitas Papermoon Puppet Theatre itu menunjukkan kecintaannya pada serangga sejak kecil.

"Awalnya waktu Lunang umur 4 tahun, suka sekali dengan serangga," kata Maria usai pertunjukan di Salihara, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023).

"Setelah fase dinosaurus lewat, dia tertarik dengan serangga. Dia cerita mau buat (pertunjukan) tentang persahabatan kumbang badak, tapi anak umur 4 tahun belum runut kalau cerita," jelasnya.

Akhirnya Maria membantu putranya menerjemahkan cerita ketertarikannya pada serangga hingga menjadi sebuah pertunjukan.

Menariknya, setiap serangga yang ditampilkan dalam pertunjukan ini merupakan hasil gambaran Lunang yang kemudian dibentuk menjadi wujud nyata menggunakan kertas dan kayu dengan kerangka mekanik.

Lunang juga ikut tampil dalam pertunjukan tersebut. 

Pertunjukan A Bucket of Beetles di Jakarta kali ini sebenarnya bukan kali pertama untuk Papermoon Puppet Theatre.

Sebelumnya di tahun 2020 mereka telah tampil di teater Yokohama. Namun saat itu cerita dan jenis serangga yang ditampilkan belum selengkap saat ini.

Kemudian mereka kembali tampil tapi secara sinematik yang bisa ditonton online pada Agustus 2020.

Selama di Jakarta, A Bucket of Beetles akan ditampilkan dalam beberapa kali pertunjukan. Jumat (10/3/2023) pukul 20:00 WIB, Sabtu (11/3/2023) pukul 16:00 & 20:00 WIB dan Minggu (12/3/2023) pukul 12:00 & 16:00 WIB. 

Sayangnya, begitu tingginya minat penonton terhadap pertunjukan ini, semua jadwal pertunjukan telah habis terjual sejak jauh-jauh hari.