Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Darbotz: Seni Mural Akarnya Memang Ilegal

Darbotz sadar bahwa jalanan adalah fasilitas umum dan tidak semua tempat boleh digambar.

Sebagai seniman jalanan, Darbotz mengaku lebih suka berkarya di area tanpa izin meskipun terkadang menggambar mural untuk kegiatan komersil.

"Akarnya sebenarnya ya seperti itu. Menggambar (mural) itu ilegal," kata Darbotz ditemui usai jumpa pers peluncuran buku Crossing The Wall, di Museum MACAN, Jakarta Barat, Senin (31/7/2023).

Menurut dia, hingga kini memang tidak ada tempat khusus yang disediakan pemerintah untuk para seniman membuat mural berkali-kali, tetapi ada perkembangan.

"Kalau saya lihat dari zaman dulu sampai sekarang, ya udah mulai berkembang sih. Kayak udah banyak ruang publik yang jadi bagian dari tata kota sekarang," ucap Darbotz.

Selain itu, ia menuturkan bahwa dibanding negara lain Indonesia tergolong lebih mudah untuk para seniman mural bisa menggambar di jalanan.

"Jujur buat saya pribadi misalnya semua (izin dan tempat) udah gampang, jadi enggak seru. Enak punya satu tempat yang bisa digambar, tapi akarnya semua ilegal tanpa izin," ucap Darbotz.

Terlebih, menurutnya saat ini perkembangan media sosial dan cat bahan untuk membuat mural semakin berkembang.

"Tinggal bagaimana kita sebagai seniman memanfaatkan itu aja sih," ujar Darbotz.

Darbotz berharap ada regenerasi dari para anak bangsa yang seharusnya bisa lebih kreatif dalam menghasilkan mural.

https://entertainment.kompas.com/read/2023/07/31/210349966/darbotz-seni-mural-akarnya-memang-ilegal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke