Vargo adalah anak Papa T Bob yang dipercaya untuk mewariskan aset-aset karyanya.
Semua barang-barang sang ayah kata Vargo tertata rapi ia simpan di rumah.
"Aduh, gue enggak suka jual-jual barang yang masih ada. Baju-baju almarhum itu masih ada. Tetap saya enggak kasih-kasih ke orang ya. Maksudnya kenangan pribadi," ujar Vargo kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).
Vargo mengatakan, barang-barang Papa T Bob adalah sebuah aset untuk ia kenang.
Oleh karena itu, ia masih menyimpannya.
Termasuk, piagam penghargaan dan piala-piala award yang didapat Papa T Bob dari karya-karya ciptaannya.
"Jadi ya selain doa, selain memori. Barang-barang Amarum ini juga banyak sekali. Sampai piagam-piagam pun. Piagam-piagam award. Kadang-kadang ada piagam award isinya emas, apa segala macam. Ya kita jaga itu sebagai aset," ucap Vargo.
Vargo mengatakan, tidak semua orang bisa mendapatkan penghargaan seperti Papa T Bob.
Jadi ketika sewaktu-waktu ia merindukan sang ayah, Vargo bisa mengenang kembali memorinya bersama Papa T Bob dengan melihat barang hingga penghargaan ayahnya.
"Tidak semua orang mendapatkan itu dan kita tidak bisa memutar waktu untuk mendapatkan award itu lagi," tutur Vargo.
Papa T Bob meninggal dunia pada 10 Juli 2020 karena penyakit diabetes.
Papa T Bob dikenal sebagai pencipta lagu bertangan emas. Sebab lagu anak-anak yang diciptakan Papa T Bob selalu saja booming.
Beberapa lagu ciptaannya yang masih terdengar saat ini di antaranya "Diobok-obok" yang dinyanyikan Joshua Suherman, "Bolo-Bolo" yang dinyanyikan Tina Toon, "Du Di Dam" yang dinyanyikan Enno Lerian, dan "Jangan Marah" yang dinyanyikan Trio Kwek-Kwek.
https://entertainment.kompas.com/read/2024/10/15/094428766/tidak-jual-barang-barang-papa-t-bob-anak-kami-jaga-sebagai-aset