YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) resmi dimulai pada Sabtu (30/11) malam.
Festival yang menayangkan film-film unggulan Asia ini dibuka dengan penayangan film Samsara karya sutradara Garin Nugroho.
Samsara merupakan film bisu dengan format hitam putih yang berkisah tentang cinta dan ketamakan manusia akan harta.
Film berdurasi 1 jam 20 menit ini berlatar belakang Bali era 1930-an.
Bertema realisme magis, Samsara menggunakan kekuatan visual dengan iringan gamelan Bali yang dipadukan dengan musik elekronik garapan Kasimyn dari Gabber Modus Operandi.
Diputar pertama kali di Esplanade, Singapura pada 10 Mei 2024, Samsara berhasil menyabet empat Piala Citra.
Film ini memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Penata Busana Terbaik.
Samsara dibintangi oleh Ario Bayu, Juliet Widiyasari Burnett, Gusbang Sada, Valentine Payen-Wicaksono, Cok Sawitri, dan I Ketut Arini.
Selain Samsara, ada 1081 film lainnya dari 25 negara Asia yang akan diputar di JAFF 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden JAFF, Budi Irawanto.
Budi menambahkan tahun ini JAFF juga mempersembahkan JAFF Market sebagai pameran pasar film pertama dan terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon yang turut hadir dalam pembukaan festival berharap banyak dari karya-karya yang diputar di JAFF.
"Saya berharap kita dapat merayakan bagaimana film mampu menjadi cerminan budaya dan jati diri bangsa", ujarnya.
JAFF 2024 mengangkat tema METANOIA yang berfokus pada transformasi berkelanjutan sinema Asia untuk mencapai keunggulan, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan.
https://entertainment.kompas.com/read/2024/12/01/060434866/jaff-2024-resmi-dimulai-film-garin-nugroho-jadi-pembuka