Dugaan pelanggaran tersebut terkait dengan candaan yang dianggap tidak pantas dalam acara Kuis Gaspol di SCTV dan Berkah Ramadhan di TransTV.
Dalam siaran tersebut, Raffi sempat melontarkan lelucon yang menjadikan status janda sebagai bahan candaan.
Temuan ini merupakan hasil pemantauan tahap pertama selama 10 hari pertama bulan Ramadhan yang dilakukan oleh MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tayangan Ramadhan tetap mencerminkan nilai-nilai keislaman dan menjaga suasana kondusif selama bulan suci.
Raffi Ahmad mengaku telah menemui perwakilan MUI dan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
“Saya mengapresiasi langkah MUI yang terus berupaya meningkatkan kualitas siaran TV selama Ramadhan. Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua MUI Bidang Infokom, Bapak KH Masduki Baidlowi, dan saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada beliau dan MUI,” ujar Raffi Ahmad seperti dikutip dari laman resmi MUI, Selasa (25/3/2025).
Meski mengaku tidak sengaja, Raffi menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pembelajaran penting baginya dalam membawakan acara yang ditonton oleh banyak orang.
“Ini jadi pelajaran penting bagi saya. Apa yang terjadi bukan kesengajaan, tetapi refleks. Saya berkomitmen, insya Allah, untuk siaran ke depan akan lebih baik lagi,” kata Raffi Ahmad.
Sebagai Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad juga mengungkapkan rencananya untuk menemui pimpinan MUI setelah Lebaran.
Selain untuk bersilaturahmi, pertemuan tersebut juga dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dalam pembinaan generasi muda, khususnya generasi muda Islam.
“Setelah Lebaran, kami selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni akan bekerja sama dengan MUI dalam pembinaan generasi muda,” tambah Raffi.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, mengapresiasi langkah Raffi Ahmad yang dengan cepat merespons teguran dan menunjukkan itikad baik untuk memperbaiki diri.
“Pengawasan siaran Ramadhan yang dilakukan MUI bersama KPI bertujuan untuk memastikan lembaga penyiaran menayangkan konten positif bagi publik, khususnya di bulan Ramadhan,” kata Masduki.
Masduki menambahkan bahwa inisiatif Raffi untuk memperbaiki diri patut diapresiasi dan MUI siap untuk berkoordinasi dengan lembaga penyiaran guna meningkatkan kualitas tayangan ke depannya.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan lembaga penyiaran agar ke depannya semua tayangan dapat lebih berkualitas dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutup Masduki.
Sebelumnya, Raffi Ahmad sempat melontarkan candaan yang menjadikan status janda sebagai bahan gurauan.
Kejadian ini berlangsung saat ia membawakan program Kuis Gaspol di SCTV pada 9 Maret 2025, di mana seorang talent bernama Fanny diduga melakukan joget yang dianggap tidak pantas dengan pakaian ketat yang menonjolkan bentuk tubuhnya.
Dalam segmen tersebut, Raffi juga sempat melontarkan pertanyaan bernada ganda dengan mengatakan, "Kalau basah mau diapain?" Selain itu, dalam edisi ke-145 program Gaspol SCTV, ia diduga mengeksploitasi status janda dengan menyebutkan, “Janda semakin di depan.”
Atas kejadian ini, MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memanggil Raffi Ahmad guna memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa tayangan televisi tetap menghadirkan konten yang sesuai dengan nilai-nilai selama bulan Ramadhan.
https://entertainment.kompas.com/read/2025/03/25/213139466/ditegur-mui-karena-jadikan-janda-sebagai-candaan-raffi-ahmad-maaf-saya