Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sinetron Anak Sekolah Hanya Melecehkan dan Tak Mendidik

Kompas.com - 06/06/2008, 22:43 WIB

Menurut Ike, boleh-boleh saja kalangan produser membuat sinetron dengan latar pendidikan atau sekolah, tetapi mereka harus pandai memilah-milah antara yang patut atau tidak patut, sekaligus memikirkan dampak negatifnya.ia meminta Departemen Pendidikan harus pintar-pintar mencermati hal yang boleh dan yang tidak boleh ditayangkan kalau hal itu menyangkut seragam sekolah.

Sementara itu Erman Syamsuddin mengatakan, pihak pengelola stasiun TV harus menyeleksi ketat tayangan-tayangan, terutama sinteron dengan sasaran anak-anak dan remaja. Mereka, katanya, harus menyeleksi apakah sebuah sinetron ada unsur nilai-nilai pendidikannya atau tidak, berdampak postif atau tidak terhadap motivasi belajar dan kreativitas.

" Jujur saja, tayangan sinteron bukannya mendidik pemirsa (anak-anak dan remaja), tetapi cenderung merusak dan memberikan contoh yang tak patut dicontoh. Tayangan yang tidak mendidik, " ujarnya.

Agar bisa diterima dan tayangan bermanfaat bagi dunia pendidikan, sinetron yang memakai atribut atau seragam sekolah harus dibuat berdasarkan suatu komitmen antara pihak sekolah dan produser. Kalau perlu ada komitmen juga dengan gubernur/wali kota/bupati, karena sekarang adalah era otonomi daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com