Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Hadi WM dalam Sastra Sufistik

Kompas.com - 10/06/2008, 14:12 WIB

Di luar ruang diskusi, panitia pelaksana juga memamerkan ratusan karya Abdul Hadi itu sendiri. Karya yang dipamerkan antara lain adalah buku Abdul Hadi WM yang berjudul Laut Belum Pasang, Mereka Menunggu Ibunya (Sajak Anak-Anak), Pembawa Matahari, serta artikel-artikelnya yang dimuat di Berita Buana, Majalah Horison, dan lain-lain.

Metode Pengajaran Sastra Berbasis ESQ

Dalam diskusi ini, pembicara juga mengangkat isu yang berhubungan dengan sastra sufistik dan aplikasinya dalam ilmu-ilmu lain. Sutedjo, mengatakan bahwa karya-karya Abdul Hadi seharusnya dimasukkan juga sebagai materi ajar siswa-siswi di sekolah.

“(Hal ini) agar anak-anak tidak hanya mengenal Armijn Pane, Abdul Hadi juga harus dikenal siswa karena karya-karyanya penting dan menarik,” kata Sutedjo.

Selama ini, mata pelajaran sastra kurang diminati oleh anak-anak sekolah karena guru yang mengajar sastra itu sendiri rabun sastra. “Guru-guru sastra hanya menyuruh anak-anak maju baca puisi, lalu ditanya maknanya apa. Ketika anak menjawab tidak tahu, guru itu akan mengatai anak itu bodoh,” kata Sutedjo menjelaskan.

Menurut Sutedjo, mengajarkan sastra kepada anak-anak harus dilakukan dengan relaksasi dan meditasi. Metode ini merupakan metode yang dikenal orang sebagai ESQ atau memainkan emosi. “Guru harus membuat si anak itu merasa bersalah, merenung, dan menangis, kemudian menyalurkan energi positif yang memancar itu dialihkan menjadi semangat yang luar biasa.”

Ketika merenung, guru bisa memasukkan puisi-puisi yang berhubungan dengan tema renungan kali itu. Metode ini disambut antusias oleh Abdul Hadi WM. Menurutnya, sarjana sekarang ini kualitasnya kurang karena guru-guru mereka tidak pernah mengajak mereka untuk merenungi kejadian-kejadian yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. (M10-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com