Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Enggak Ngoyo

Kompas.com - 20/11/2008, 08:01 WIB

KEHIDUPAN Yenny Rachman (49) berubah setelah ia menunaikan ibadah haji tahun 1982. Artis yang populer pada era 1980-an itu kemudian menjalani kehidupan lebih tenang, mendahulukan orang lain, tidak ngoyo.

”Saya mendapatkan berkah dari mendahulukan orang lain, tetapi juga diberi pelajaran Allah untuk tidak serakah. Pelajaran itu saya alami ketika berhaji pertama kali,” ujar Yenny yang aktif di Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).

Sewaktu berhaji, Yenny yang saat itu berumur 23 tahun memang memilih menjadi peserta haji non-plus. Ia menjadi peserta termuda di rombongannya. Hidup di rumah seorang syekh di Tanah Suci bersama banyak orang yang lebih tua membuat dia selalu mendahulukan kepentingan mereka.

”Soal kamar mandi, misalnya, meski kami harus bergiliran, saya biasanya mendahulukan yang lebih tua. Mungkin karena itulah saya diberi kemudahan oleh Allah,” ujarnya.

Setelah beberapa hari tinggal bersama para peserta haji yang lebih ”senior”, Yenny menemukan sebuah rumah kosong dengan banyak ranjang disertai kamar mandi berlimpah air. Oleh karena rumah yang ditemukannya kosong dan pondokannya penuh, ia pun berinisiatif tinggal di rumah itu bersama delapan anggota rombongan lainnya.

”Karena rumah itu kosong, ya, kami pakai saja. Alhamdulillah ternyata tidak ada orang yang mengusir kami, bahkan sampai usai berhaji. Mungkin itulah kemudahan yang juga diberikan Allah,” katanya.

Yenny yang pernah meraih penghargaan Citra dua kali ini bahkan mendapatkan kesempatan yang kadang tak didapatkan jemaah haji lain. Pada hari pertama, ia berkesempatan mencium Hajar Aswad.

”Rasanya luar biasa, saya ingin kembali mencium Hajar Aswad lagi,” ceritanya.

Ternyata, Yenny kembali mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya mencium Hajar Aswad, tanpa halangan yang berarti. Di tengah ribuan jemaah di sekeliling Kabah, ia bisa mendekat dan bahkan mencium Hajar Aswad.

Meski sudah mencium Hajar Aswad sampai dua kali, Yenny merasa keinginan untuk mencium lagi dan lagi Hajar Aswad selalu mendesak di hati. Oleh karena itulah, pada hari lainnya, ia kembali mencoba mencium Hajar Aswad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com