Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah dan Kenangan Masa Kecil Kris Biantoro

Kompas.com - 16/08/2009, 02:51 WIB

Dari keteduhan rumahnya terdengar suara tokek, perkutut manggung (bernyanyi), serta keciap burung parkit dan gelatik. Keberadaan burung-burung ini juga merupakan bagian dari kenangan masa lalu. Ia terkesan dengan bacaan di buku Tataran, buku bacaan murid sekolah dasar terbitan JB Wolters-Groningen— Djakarta itu terdapat bagian yang menceritakan tentang tokoh Kuncung dan Bawuk yang dinasihati untuk tidak menyiksa satwa, burung gelatik.

Rumah joglo semar pinangku itu terdiri dari dua lantai dengan tiga kamar. Lantai pertama berukuran 13 x 11 meter dibiarkan lega tanpa sekat. ”Ini sesuai watak yang punya rumah. Bahwa tak ada yang saya sembunyikan.”

Satu-satunya ruang yang bersekat adalah kamar tidur dan ruang kerja Kris. Pada ruang kerja di bagian kiri depan itu terdapat meja tulis serta tiga rak buku. Di dalam rak itu antara lain tampak beberapa buku terjemahan seri Winnetou-nya Karl May, buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer, termasuk tetralogi Bumi Manusia.

Angan-angan

Tenang hijau dan teduh itu memang yang diangankan Kris. Ia semula tinggal di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan. Tempat itu dirasa sudah terlalu ramai dan padat. Ia mencari tempat hijau, teduh, tenang sebagai semacam balasan atas panggung hidupnya yang selalu berada di riuhnya dunia hiburan.

Kris Biantoro adalah penyanyi populer awal 1960-an dengan lagu seperti ”Dondong Opo Salak” sampai ”Bir Temulawak”. Paruh kedua 1970-an ia kembali terkenal dengan lagu ”Mungkinkah”. Era 1970 hingga 1990-an ia kondang sebagai pemandu beragam kuis di televisi, pembawa acara di berbagai hajatan dari perkawinan sampai ulang tahun perkawinan. Ia juga bintang iklan untuk produk detergen, kosmetik, kamera, organ, sampai mobil.

”Waktu muda, hidup saya berada di tengah keramaian. Lingkup kegiatan saya itu di tengah- tengah orang yang punya gawe. Kalau saya mundur, saya harus mencari rumah yang beda, yang tenang,” kata Kris.

Kris Biantoro menikmati keteduhan impian masa kecilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com