Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Perajin Batik Bantul Naik 30 Persen

Kompas.com - 11/10/2009, 18:07 WIB

BANTUL, KOMPAS.com - Setelah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya asli Indonesia, omzet para perajin bantik di Dusun Giriloyo dan Desa Karangtengah Imogiri, Bantul, Yogyakarta, melonjak hingga 30 persen. Pengakuan tersebut membuat kalangan menengah atas, khususnya pejabat tertarik memakai batik tulis.

Imaroh (20), salah seorang perajin batik, Minggu (11/10), mengatakan, bila sebelumnya kelompok usahanya hanya bisa menjual sekitar sepuluh lembar kain batik per bulan, kini meningkat menjadi 13 lembar. Harga jualnya berkisar antara Rp 200.000 dan Rp 1 juta.

"Meski permintaannya meningkat, harga jual tidak kami naikkan. Kami tidak ingin lonjakan itu hanya berlangsung sesaat," katanya.

Peningkatan permintaan, kata Imaroh, juga membuat perajin makin bersemangat untuk membatik. Karena penjualannya lebih menjanjikan, dia jadi rajin membatik. Kalau sebelumnya membatik sekitar 5 jam sehari, kini ditambah menjadi delapan jam per hari supaya cepat selesai.

Ada sekitar 600 perajin batik yang tersebar di Dusun Giriloyo, Cengkehan, dan Karangkulon, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Untuk menggenjot penjualan batik tulis, para perajin bergabung dalam kelompok-kelompok usaha.

Ada sepuluh kelompok yang saat ini eksis. Pengelola kelompok bertugas memasarkan batik secara maksimal. Setiap omzet yang masuk akan dipotong 15 persen untuk disimpan sebagai dana sisa hasil usaha (SHU), yang dibagikan tiap tahun sekali.

Peningkatan omzet juga dialami perajin batik di Desa Karangtengah Imogiri. Tak hanya pada batik tulis, tapi juga batik cap.

"Peningkatan lebih banyak pada batik cap karena harga jualnya lebih murah, yakni sekitar Rp 75.000-Rp 150.000 per lembar," kata Partinem (31), perajin yang sudah membatik selama 15 tahun.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau