Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami Aceh dan Jawa Barat

Kompas.com - 06/01/2010, 12:55 WIB

Mengenai agama Islam ini, guru di sekolah menengah mengajarkan kepada kita bahwa Samudera Pasai yang terletak di selatan Kota Lhokseumawe adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara. Dari sinilah disebarkan agama Islam ke seluruh Nusantara, ke pantai timur Malaysia, ke Patani di Thailand, dan ke Mindanao di Filipina selatan, juga ke Pulau Jawa. Dari sembilan Wali Songo yang dianggap sebagai peletak dasar pengislaman di Pulau Jawa, empat wali di antaranya dianggap berasal dari Samudera Pasai: Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Bonang, dan Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati berperan besar dalam pendirian kota-kota di utara Jawa bagian barat, seperti Banten, Jayakarta (Jakarta), dan Cirebon. Dia adalah penyebar awal agama Islam di Jabar. Maka, tidaklah terlalu mengejutkan bahwa penyebar Islam di Jabar pun berasal dari Aceh.

Sebaliknya, terdapat pula catatan mengenai orang Sunda yang pernah hidup dan berperan penting di Aceh. Adalah H Hasan Mustapa, seorang Sunda, yang atas rekomendasi Snouck Hurgronje, seorang Belanda, islamolog dan ahli mengenai Aceh yang ternama, menjadi penghulu di Kutaraja pada 1889. Pengganti H Hasan Mustapa pun sebagai penghulu di kota ujung barat Sumatera itu adalah orang Sunda lain yang bernama Raden Haji Muhammad Rusydi.

Mengenai sosok Snouck Hurgronje sendiri, terdapat pula cerita menarik. Orang yang dikagumi sekaligus dibenci rakyat Aceh ini (orang Belanda mempunyai kata ejekan baginya "Sneuk Heurgeunjeu" karena keahliannya dalam bahasa Aceh) pernah mengadakan penelitian mengenai kehidupan masyarakat Muslim dan mengumpulkan sejumlah cerita rakyat di Pulau Jawa (1889-1892).

Ia memperistri gadis Sunda bernama Sangkana, anak perempuan dari Raden H Muhammad Ta'ib, penghulu besar di Ciamis. Setelah kematian istrinya akibat keguguran saat melahirkan putra kelima, ia kemudian menikahi istri berikutnya: Siti Sadiyah, anak perempuan Kalipah Apo dari Bandung. Nama Kalipah Apo, wakil penghulu di Bandung saat itu, kemudian diabadikan menjadi nama jalan di sekitar Alun-alun Kota Bandung. Tjut 'Nya Dhien

 

Empat puluh kilometer ke arah timur pusat Kota Bandung, tepatnya di pingggir selatan kota Sumedang, kita akan mendapati makam Tjut 'Nya Dhien, pahlawan Aceh, perempuan perkasa yang digambarkan gesit, tangkas, energik, dan tidak mengenal rasa takut yang diperankan oleh Christine Hakim dalam film yang disutradarai Eros Djarot pada tahun 1985. Film tersebut berdasarkan novel Madelon Szekely-Lulofs dengan judul sama Tjut 'Nya Dhien.

Dengan diilhami Hikayat Perang Sabi' yang meramu unsur agama sebagai motor utama dalam perjuangan, ia memimpin perang gerilya selama enam tahun di pedalaman setelah kematian suaminya Teuku Umar. Karena kesehatannya melemah hingga hampir buta, ia diserahkan panglimanya sendiri Pang Laot Ali kepada pihak Belanda pada 4 November 1905 dengan syarat supaya diperlakukan secara baik-baik.

Syarat itu dipenuhi hingga setahun kemudian beliau dibuang ke Sumedang dan meninggal di sana dua tahun kemudian dalam usia 58 tahun. Rumah tinggal dan makamnya di sebuah bukit bernama Gunung Puyuh sampai kini terpelihara dengan baik dan diziarahi banyak orang.

Dinamika kehidupan seperti di atas dan ikatan hubungan historis antardaerah di Indonesia, seperti Nanggroe Aceh Darussalam dan Jabar, masih bisa terus ditambahkan dan diperpanjang. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa harapannya, kenangan di atas dapat memicu dan membangkitkan ingatan akan musibah mahahebat tersebut. ANTON SOLIHIN Pengelola Perpustakaan Batoe Api di Jatinangor

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com