JAKARTA, KOMPAS.com- Aksi lempar telur mewarnai evakuasi Anggodo Widjojo. Adik buron KPK, Anggoro Widjojo itupun batal memberikan keterangan pers.
Aksi lempar telur itu terjadi saat Anggodo selesai menjalani pemeriksaan lanjutan oleh KPK, sekitar pukul 22.12 WIB, Senin (11/1/2010) malam ini. Anggodo yang didampingi sejumlah kuasa hukumnya digiring menuju mobil sedan toyota silver yang telah stand by di depan kantor KPK.
Namun, selain kerumunan wartawan yang menyambutnya, Anggodo juga dicegat aksi demo. Aksi mulai menjadi anarkis saat salah satu pendemo yang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta itu naik ke kap mobil sedang Anggodo dan loncat-loncat sambil meneriakkan "Gantung Anggodo, Gantung Anggodo" hingga membuat kap mobil penyok.
Saat kerumunan wartawan mencoba mengambil statetemen Anggodo, aksi para pendemo tambah panas. Anggodo pun akhirnya memilih bungkam dan terus saja menuju mobilnya, sementara kalangan wartawan mulai gelisah karena tidak mendapatkan statemen Anggodo dan terus mendesak agar dia bicara.
Ketika sudah masuk dalam mobil dan mulai dijalankan, sejumlah pendemo lain tiba-tiba melemparkan beberapa butir telur ke mobil Anggodo dan menggebraknya. Mobil Anggodo pun mulai tancap gas mendapat serangan itu
Sedangkan kalangan media yang telah menunggu lama untuk dapat statemen Anggodo jadi kesal dan gantian menguber pelaku pelemparan. Apalagi sebagian telur mengenai peralatan liputan wartawan seperti kamera shooting dan kamera foto.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Namun pelaku pelemparan lolos. Sementara koordinator aksi diamankan untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pengacara Anggodo Bonaran Situmeang menyesalkan insiden pelemparan telur dan perusakan mobil Anggodo. Dia mengatakan akan mempertanyakan keamanan KPK.
"Apa memang KPK nggak aman lagi? Kalau tidak aman biar kita bawa pengamanan sendiri, atau tidak akan datang," ancamnya.
Menurut Bonaran, Anggodo sebenarnya sudah siap menjawab pertanyaan media. Namun karena merasa terancam, dia tidak jadi memberikan statemen. "Lihat sendiri mobil saya diinjak-injak," tambahnya.