Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Identifikasi Kriminal Bersenjata yang Berondong Konvoi PT Freeport

Kompas.com - 25/01/2010, 17:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menyusul penembakan kelompok bersenjata terhadap konvoi PT Freeport di Timika, Papua, Minggu pagi pukul 06.30 WIT, Polri terus melakukan kerja sama dengan TNI untuk mengejar kelompok kriminal bersenjata. Keduanya sampai saat ini masih menyisir lokasi di mana kelompok ini melakukan aksinya.

Demikian disampaikan Wakadiv Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Sulistyo Ishak di Mabes Polri, Senin (25/1/2010). "Kita masih bekerja sama dengan TNI untuk melakukan pengejaran dan penyisiran. Kita juga memanfaatkan anjing pelacak yang ada di sana," ungkap Sulistyo kepada wartawan.

Dikatakan Sulistyo, dari sekian korban penembakan, empat di antaranya adalah anggota kesatuan Brimob. Dua di antaranya mendapat perawatan di Jayapura mengingat kondisinya yang tidak parah, yakni Briptu Sukarti dan Briptu Abdullah. Sementara dua korban lainnya adalah Bripda Dedi Supriadi dan Bripda Budi Santoso dilarikan ke Jakarta, dan dirujuk ke RS Internasional Bintaro, Tangerang Selatan.

Sementara satu warga negara AS, James Lochart, langsung dirujuk ke rumah sakit di Singapura. Sementara satu warga sipil, yakni Cindy Alifandi Mokodompit, dirujuk di rumah sakit di Jayapura, Papua.

Namun, Sulistyo belum bisa memastikan kelompok bersenjata yang melakukan penembakan tak bertanggung jawab tersebut. Namun, sambungnya, Polri mengelompokkan mereka sebagai kriminal bersenjata. "Karena kita belum menangkap kelompok itu, tapi faktanya ada penembakan," ujar jenderal bintang satu tersebut.

Sampai saat ini Polri masih mengembangkan dari data-data di lapangan berangkat dari tempat kejadian perkara. "Polisi akan berangkat dari TKP, kesaksian, dan bukti-bukti di lapangan. Nanti baru bisa dipetakan," pungkasnya. (Persda Network/Yog)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau