Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamil di Luar Kandungan Bisa Berujung Kematian

Kompas.com - 27/01/2010, 16:07 WIB

Sementara pada kehamilan ektopik yang terganggu, gejala yang muncul bisa sama seperti kehamilan ektopik yang belum terganggu, tetapi disertai gejala akut pada perut akibat pecahnya kehamilan ektopik. Dan biasanya muncul gangguan hemodinamik berupa hipovolemik atau berkurangnya volume dalam peredaran darah akibat terjadinya perdarahan.

Sebaiknya dikeluarkan
Jika diketahui terjadi kehamilan ektopik, meski belum pecah (kehamilan ektopik belum terganggu), disarankan untuk dikeluarkan. Tidak ada gunanya janin tumbuh di tempat yang salah.

Janin tidak bakal bisa berkembang hingga usia sembilan bulan. Dalam usia beberapa minggu saja, tempat "bersarangnya" bisa pecah. Dan bila ini terjadi, bisa timbul perdarahan hebat di dalam perut. Kondisi ini tentu akan sangat membahayakan nyawa si ibu.

Umumnya penanganan kehamilan ektopik dilakukan dengan laparatomi (operasi). Pada kasus-kasus tertentu bisa menggunakan obatobatan methotrexate.
Mengingat risiko fatal yang bisa ditanggung ibu, jangan remehkan gejala pada wanita usia subur dengan keluhan terlambat haid (hasil tes urin positif), perdarahan melalui vagina, dan nyeri di daerah perut. Segera periksakan diri ke dokter kandungan.

Dr. Hendriks Sirait (Dokter Umum lulusan FK Universitas Trisakti, Praktik di Bekasi)   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com