Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Toilet Candi Prambanan

Kompas.com - 29/07/2010, 14:22 WIB

Tak hanya di dalam kompleks, di luar, tepatnya di tepi pagar, bau pesing pun menyeruak. Deretan kuda penarik andong menjadi aktornya. Namun, Marno, salah satu kusir andong yang sore itu ngetem, mengatakan, begitu kuda buang air langsung disiram. 'Tapi kencing kuda, kan ya baunya menyengat," katanya.

Karena menyadari tempat ini kawasan wisata, Marno menahan diri untuk tidak kencing di luar pagar. Kalau kebelet, ia masuk ke toilet umum di area kios cinderamata. Ongkos kencing Rp 1.000 sejatinya dirasa mahal. Namun ia tak bisa apa-apa. Yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkin tidak kencing.

Kepala Kantor Candi Prambanan Djoko Sutono mengatakan, toilet memang jadi fokus perhatian. "Namun, kami sudah punya rencana untuk memugar dan mendesain baru secepatnya toilet-toilet yang selama ini dikeluhkan pengunjung," kata Djoko memastikan.

Terlepas dari pesingnya toilet karena ulah pemakai, setidaknya pengelola Prambanan tetap berupaya menjaga agar toilet tetap bersih. Setidaknya itu sebagai tanggung jawab karena pengunjung sudah rela mengeluarkan uang Rp 15.000 guna membeli tiket. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau