Inilah tema terbesar dari film Sang Pencerah garapan sutradara Hanung Bramantyo. Sebuah kisah yang dihadirkan dengan semangat mencerahkan dan memberi inspirasi bagi penontonnya.
Usaha Hanung menghadirkan potret pada masa itu, memang jauh dari sempurna dengan kenyataan yang sebenarnya di era itu, tapi upaya menghidupkan suasana Kraton Yogyakarta Hadiningrat, Jalan Malioboro, Stasiun Tugu, Pasar Beringharjo, Masjid Kauman hingga kampung Kauman pada kurun waktu akhir 1890-an hingga 1912 tetaplah perlu acungan jempol.
Penggambaran itu terasa makin klop dengan hadirnya bintang-bintang yang tampil meyakinkan dan terasa natural. Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Ikranegara, penyair Sitok Srengenge, hingga Giring "Nidji", bahkan hadir memberikan kesegaran baru di tengah aktor-aktor yang terbilang mumpuni.
Pesan yang kuat dari film ini, tentu saja, karena lewat sosok Ahmad Dahlan, Hanung ingin memvisualisasikan bahwa inilah wajah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, yang mampu memberikan kedamaian bagi siapa saja, penghuni bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.