Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puteri Banten yang Percaya Diri

Kompas.com - 20/09/2010, 13:35 WIB

KOMPAS.com - Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva mengaku terpukau dengan potensi finalis puteri Banten 2010. Qory bahkan meyakini, Puteri Banten berpotensi masuk 10 besar Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) Tingkat Nasional yang akan digelar 8 Oktober 2010. Dukungan kepada Puteri Banten 2010 juga datang dari pemerintah daerah dan seniman Banten. Puteri Banten 2010 Yovita Agustine Lesmana dengan pembawaannya yang tenang dan percaya diri, semakin mantap menuju PPI nasional nanti. 

Yovita yang merasa masih perlu mendalami berbagai potensi daerah, menyenangi seni tari. Tari Cokek yang dibawakannya saat penjurian menunjukkan perhatiannya terhadap seni tradisi Banten. Perempuan kelahiran Bondowoso, 21 Agustus 1985 ini mengaku masih ingin memelajari tarian khas Banten dan mendalami berbagai seni dan budayanya.

Saat berkunjung ke Serang sebelum masa karantina PPI Banten, Yovita berkisah ada sanggar yang bersedia mengajari tarian khas Banten jika ia berhasil menjadi Puteri Banten.

"Saya perlu lebih mendalami banyak hal, termasuk seni tari, karena merasa bertanggungjawab dan tidak ingin mengecewakan atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Sanggar harusnya sudah bisa menerima saya, ya," seloroh Yovita, usai acara PPI Banten yang berlangsung di Convention Center Serpong Town Square, Serpong, Banten, Sabtu (18/9/2010) lalu.

Perempuan penggemar traveling ini kini tengah bersiap menuju masa karantina PPI Nasional yang akan dimulai akhir September nanti. Memilih dan mempersiapkan baju daerah khas Banten adalah salah satu persiapan yang dilakukan Yovita setelah mahkota puteri disematkan Qory kepadanya.

Dukungan untuk Puteri Banten 2010
Finalis yang mewakili daerah Banten juga dituntut untuk memiliki kecerdasan, kecantikan, dan budi pekerti yang baik, di samping menguasai berbagai macam keterampilan lainnya. Untuk mendapatkan semua kualitas tersebut, berbagai pihak menyatakan dukungannya terhadap Puteri Banten 2010. Mengajarkan tentang kebudayaan Banten memang bukan hal yang mudah apalagi bagi perempuan Banten yang kebanyakan berasal dari daerah lain. Berbagai pengetahuan seputar kebudayaan dan sejarah Banten perlu lebih didalami, termasuk oleh Yovita yang tinggal di Banten selama 2,5 tahun terakhir.

"Pengetahuan tentang kebudayaan Banten perlu ditingkatkan. Caranya adalah menjadi finalis yang harus proaktif. Sebagai bentuk dukungan, saya telah menyiapkan sebuah buku untuk pemenang yang masuk karantina nasional. Buku itu berguna untuk memasok materi tentang kebudayaan Banten," kata Wowok Hesti Prabowo, presidium forum kesenian Banten yang juga berperan sebagai juri dalam PPI Banten 2010.

Dalam acara yang sama, Egi Januiswati, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, juga menyampaikan pesannya.

"Finalis Putri Indonesia daerah Banten kudu pinter tapi tidak minteran, kudu geulis tapi tidak gumelis, kudu burbudi tapi tidak ngabudiken. Maksudnya adalah harus pintar tetapi tidak menggunakan kepinterannya untuk membohongi orang. Harus cantik tetapi tidak genit. Dan yang terakhir harus berbudi tetapi tidak membudikan atau membohongi orang," kata Egi.

Dalam sambutan yang dibacakan Egi, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyatakan dukungannya, sekaligus menitipkan pesan bahwa Puteri Banten adalah wakil Banten untuk mempromosikan daerah dalam tingkat nasional maupun internasional. Wisata sejarah dan kuliner disebutkan Atut sebagai potensi daerah yang perlu digali dengan optimisme dutanya, Puteri Banten.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com