Sukses di Hongkong, Nancy langsung merambah Milan, Italia, masih dengan cara door to door. “Ternyata, selera orang Milan cocok dengan Bagteria,” ujarnya. Dalam setahun, tasnya disejajarkan dengan Louis Vuitton, Chanel, atau Prada.
Berbekal kesuksesan di Milan, Paris, dan negara Eropa lain, Nancy pun merambah pasar Amerika Serikat. Dia rajin ikut pameran, seperti Fashion Week dan Premiere.
Pada 2003, Nancy coba merambah pasar Jepang yang terkenal ketat soal kualitas barang. Setelah dua tahun, akhirnya ada importir yang mempercaya kualitas produk Nancy. Sekarang, Jepang menjadi negara Asia dengan permintaan Bagteria tertinggi.
Nancy makin percaya diri. Kini, sekitar 30 negara, termasuk Emirat Arab, menjadi pasar tetap tasnya. Yang belum bisa tembus hanyalah Australia. “Mungkin orang Australia kurang peduli soal fesyen atau seleranya tidak sesuai dengan desain Bagteria,” dalihnya.
Pasar lokal kecil
Menggarap pasar Indonesia justru paling belakangan dia lakukan. Butiknya di Plaza Indonesia baru buka pada 2008. Nancy sadar, harga tasnya sekitar Rp 1 juta sampai Rp 8 juta, bahkan di atas Rp 10 juta untuk edisi terbatas, hanya bisa terjangkau kalangan tertentu. Padahal, ia menganggap, harga segitu termasuk murah. “Di luar negeri, harganya saya naikkan sampai 2,5 kali lipat,” kata dia.
Meski peminatnya terbatas, Nancy menganggapnya bukan masalah. “Yang penting, saya punya pelanggan setia dari kalangan sosialita dan ibu pejabat,” ujarnya. Salah satunya, Ibu Negara Ani Yudhoyono. Sayangnya, Nancy enggan berbagi soal angka penjualan dan omzet. Dia berkilah menyerahkan urusan bisnis dan manajerial kepada suami.
Saat ini, Nancy rutin mengeluarkan desain baru per musim. Setiap musim, ia mengeluarkan 25 desain. Untuk menjaga eksklusivitas, setiap desain hanya keluar tiga seri warna, dan setiap warna hanya diproduksi 299 unit di seluruh dunia.
Kunci kesuksesan tas miliknya adalah konsistensi menjaga keunikan dan kualitas produk. “Itu penting agar produk bisa selalu diterima di mancanegara,” ungkap Nancy. (Rivi Yulianti/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.