Awal Perpisahan Sihir Potter

Ia juga merasa perlu membagi sekuel terakhir ini (diadaptasi dari buku ketujuh) menjadi dua bagian, sehingga penonton bisa memperoleh gambaran lebih ”utuh”. Dan tentu saja memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengucapkan selamat berpisah kepada Harry.

Akting ketiga tokoh utama serial ini jauh lebih matang, khususnya Emma Watson. Pemeran Hermione yang di sepanjang film selalu dihadapkan pada pilihan sulit itu, dituntut mengedepankan akal sehatnya daripada perasaannya. Selain harus berpisah dengan kedua orangtuanya yang diungsikan ke Australia (karena ancaman terhadap kaum Muggle), ia juga harus memilih di antara Harry dan Ron. Meskipun pada akhirnya memilih ”berjuang” bersama Harry, Hermione merana karena rasa sayangnya pada Ron.

Film ini juga membuat kita berkaca. Perburuan kaum Muggle sampai ke pelosok negeri mengingatkan pada konsep ”ras unggul” yang dikampanyekan Hitler sebelum Perang Dunia II. Bahkan, pemberian stigma pada identitas diri mengingatkan pada isu ”bersih lingkungan” yang pernah menjadi momok di negeri ini.

Aktor veteran Inggris bertaburan di sini, sebutlah Helena Bonham Carter, Ralph Fiennes, Alan Rickman, Bill Nighy, Brendan Gleeson. Namun, baiklah, bagi Anda yang asing dengan istilah ”horcrux”, ”Gryffindor”, ”Death Eaters”, ataupun ”Wormtail” mungkin film ini memang bukan untuk Anda. Bagi Pottermania, inilah ”pemanasan” untuk menanti klimaks yang lebih mencekam dan menguras emosi di tahun 2011.