Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spiritualisme Ayu Laksmi

Kompas.com - 28/11/2010, 03:42 WIB

Universal

Sastrawan dan pengamat budaya asal Bali, Cok Sawitri, menilai, jenis musik yang diusung Ayu Laksmi menemukan relevansinya dalam kehidupan sekarang. Bagaimanapun, kenyataannya agama-agama telah memisahkan manusia dalam kelompok-kelompok berbeda. Dunia saat ini juga dipenuhi kekerasan.

Lewat bahasa seni yang bersifat universal, seperti seni musik, manusia bisa menyatu kembali. ”Seni membebaskan kita untuk menemukan diri sebagai individu yang independen,” katanya.

Bagi Bens Leo, pengamat musik yang menjadi moderator dalam jumpa pers sebelum pentas, jenis musik yang ditekuni Ayu termasuk world music—dalam arti sajian musik yang melewati batas-batas negara, bahasa, dan budaya.

”Musik Ayu masuk dalam jajaran musik dunia. Kekuatannya terletak pada pentas di panggung yang menyajikan lagu selama tujuh menit lebih, tetapi tetap menarik,” katanya.

Kemunculan Ayu Laksmi dengan kidung kontemporer memang cukup menyegarkan, termasuk dilihat dari perjalanannya sendiri. Bayangkan saja, debut penyanyi ini berawal dari musik rock, dengan album perdana, Istana yang Hilang (tahun 1991). Ketika album itu kurang sukses dalam pasar industri musik nasional, Ayu yang sebelumnya tinggal di Jakarta pulang ke Bali. ”Mungkin garis nasib saya bukan di industri musik hiburan,” katanya.

Setelah menjajaki berbagai hal, Ayu kembali menemukan dirinya kembali lewat budaya Bali. Kepercayaan itu kian kukuh ketika dia menikah dengan Steven Van Lierde, lelaki asal Belgia, tahun 2006. Dia kemudian menekuni musik yang berangkat dari khazanah budaya lokal, tetapi dikemas dalam sajian universal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com