JAKARTA, KOMPAS.com — KH Abdurrahman Wahid, yang biasa disapa dengan Gus Dur, merupakan salah satu pemikir Islam terbesar di Indonesia. Gus Dur jadi pelopor dialog antar-agama dan terus melakukan kampanye kerja sama bidang kemanusiaan, baik di Indonesia maupun di dunia.
"Bagi saya, suatu kegembiraan yang tiada taranya dibandingkan dengan hal apa pun karena dapat berdialog dan belajar dari Bapak Dr Abdurrahman Wahid, orang arif yang memiliki martabat dan filosofi agung," kata Daisaku Ikeda dalam kata sambutannya yang dibacakan Ketua Umum Soka Gakkai Indonesia, Peter Nurhan, jelang peluncuran buku Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian, Senin (6/12/2010) di Jakarta.
Daisaku Ikeda sendiri adalah salah seorang pemikir besar Jepang yang mendirikan berbagai lembaga pendidikan, seperti Universitas Soka, Universitas Soka Amerika, dan Sekolah Soka.
Gus Dur mengenal Ikeda melalui buku dialog Presiden Kehormatan Soka Gakkai itu dengan Arnold Toynbee. Dalam berbagai kesempatan, Gus Dur sering mengutip dialog kedua tokoh itu yang terdapat dalam buku berjudul Choose Life.
Sejatinya, Gus Dur sudah lama mengenal sosok Daisaku Ikeda. Penerbitan buku Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian itu pun juga diinginkan Gus Dur di samping inisiatif Ikeda.
"Saya sudah sejak 25 tahun lalu telah mengetahui tentang Bapak Ikeda," kenang Gus Dur dalam sebuah suratnya kepada Ikeda.
Menurut Peter, baik Gus Dur maupun Ikeda saling belajar dan berbagi dari sejarah dunia yang menginspirasi mereka sejak remaja. Sejarah itu dimulai dari Nabi Muhammad SAW, Sakyamuni, Mahatma Gandhi, Kartini, Hasyim Ashari, Wahid Hasyim, Pramoedya Ananta Toer sampai tokoh-tokoh seni, semisal Mozart, Beethoven, dan Kurosawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.