Perkembangannya menyenangkan sekali! Apalagi kalau melihat semangat dari kaum muda, melihat betapa mereka sangat excited untuk mengadakan event-event jazz, tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah. Kalau berbicara mengenai Jakarta, terbukti setiap Java Jazz Festival makin sukses dari tahun ke tahun. Masyarakat sudah menganggap jazz tidak hanya sebagai sekadar musik, tapi juga lifestyle.
Wah, saya enggak pernah mengklasifikasikan saya ada di aliran yang mana. Yang saya tahu, saya cinta musik jazz, it’s more than enough. Go international? He-he-he, doain aja ya...
Justru konsep intimate itu yang paling saya suka, ketimbang harus bernyanyi di depan ribuan orang. Saya merasa lebih bisa bereksplorasi dan menyampaikan pesan kepada para pendengar.
Bagaimana ceritanya Kak Andien pertama kali bisa terjun kedunia musik? Apakah ada aliran darah musik dalam keluarga ataukah kakak melewati seleksi semacam tes ? (Puspita Dewi, xxxx@yahoo.com)
Saya memang suka bernyanyi dari waktu kecil. Tidak ada keturunan, baik dari ayah maupun ibu, mungkin bisa jadi dari kakek saya yang suka memainkan biola. Mulai sering mengikuti lomba-lomba bernyanyi ketika SD. Tetapi bisa dibilang, langkah awal saya benar-benar masuk ke dunia musik ini adalah ketika saya memutuskan untuk bergabung di Elfa Music School saat kelas 6 SD dan mengikuti ajang Asia Bagus tahun 1999.
Tantangan yang paling besar datang dari diri sendiri, di mana pada saat itu saya masih berusia 14 tahun. Secara mental, masih sangat anak-anak. Dan harus dihadapkan pada dunia musik beserta industrinya, belum lagi senioritas yang ternyata benar-benar ada, he-he-he.
Hal paling indah adalah ketika dapat membahagiakan hati kedua orangtua saya. Sejauh ini momen yang paling indah adalah ketika lulus kuliah dengan indeks prestasi yang memuaskan. Setiap saat ketika berkumpul bersama keluarga juga merupakan hal yang paling indah.
Saya acungkan kedua jempol untuk Anda karena Mbak Andien sangat konsisten di musik jazz yang kurang diminati para musisi muda. Kalau dilihat imbalan materi bagi para musisi jazz relatif kurang bagus dibanding dengan musisi lain. Apakah hal tersebut tidak akan menggoda Mbak Andien? (Anton Wuryanto, Kebon Jeruk, Jakarta)
Pertama kali saya memutuskan untuk masuk ke industri ini pada tahun 2000. Tidak ada yang lain yang terpikir di otak saya selain saya bernyanyi karena saya cinta bernyanyi.
Saya menyanyikan lagu jazz karena kecintaan dan kepuasan saya menyanyikan lagu-lagu tersebut. Saya ingin selalu jujur, dengan menyanyikan lagu yang saya suka, memainkan musik yang saya cinta, menyampaikan pesan yang paling indah kepada para pendengar.
Saya omnivora sejati! Ha-ha-ha! Saya sangat suka makan! Saya suka semua makanan enak dari daerah mana pun. Tetapi mungkin yang paling favorit adalah steak, dark chocolate, churros, bandeng asep, sashimi, gudeg. Random ya ?
Seperti yang kita tahu dalam beberapa dekade sebelumnya perkembangan musik di Indonesia telah mulai berkembang, di samping itu banyak sekali aliran musik yang masuk ke Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.