"Tapi, mereka juga bisa membeli atau pinjam sembako lewat PKK dengan menukar sampah," katanya.
"Kita harapkan, lewat bank sampah itu sampah tidak lagi dibuang sembarangan. Kita akan buat harga sampah. Harga ini di atas lapak. Ini bisnis murah, dan saling menguntungkan," lanjut Wasto.
Koperasi
Dalam bisnis ini, tutur Wasto, sampah dikemas dalam bentuk Bank Sampah Malang (BSM). Nasabah bisa meminjam uang dengan mencicil sampah, termasuk membeli sembako dengan membayar menggunakan sampah.
"Jadi, bank ini fungsional. Siapa pun bisa jadi nasbah, asalkan jadi kader lingkungan, setelah itu baru masuk Koperasi BSM ini," katanya.
Model Koperasi BSM ini sudah ada beberapa titik sebagai pilot project-nya. Beberapa titik itu di antaranya Koperasi BSM di RT 2, RW 7 Kelurahan Kotama, Kecamatan Kedungkandang.
Dwiyono, Ketua RT 2, RW 7, Kelurahan Kota Lama, mengaku pengelolaan sampah lewat BSM sudah berjalan selama sebulan lamanya.
"Alhamdulillah, seluruh warga saya sudah tak membuang sampah sembarangan, tapi menukar sampahnya dengan sembako dan ada yang pinjam uang dan bayarnya dengan sampah. Harga sampahnya macam-macam, tergantung jenisnya. Kalau kardus seharga Rp 6.000 per kilo, plastik bisa di atas harga itu," ujar Dwiyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.