Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantang Menyerah Merebut Gelar Puteri Indonesia

Kompas.com - 10/09/2011, 07:43 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kontestan Pemilihan Puteri Indonesia tak henti mengasah diri menjadi pribadi yang lebih matang. Kontes kecantikan dengan tiga pilar, Brain, Beauty, Behaviour ini juga menjadi pilihan perempuan usia 16-24 asal Kalimantan. Kompetisi dengan seleksi dan penilaian yang menguji nyali ini nyatanya bukan sekadar ajang adu kecantikan juga penampilan. Namun juga kesempatan mengasah kepribadian dan mengembangkan jaringan.

Di Balikpapan, Kalimantan Timur, berlangsung Pemilihan Puteri Indonesia Daerah (PPID) tingkat Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Grand Final berlangsung malam ini, Sabtu (10/9/2011) di Grand Ballroom Hotel Le Grandeur, Balikpapan. Kalimantan akan memilih tiga Puteri mewakili masing-masing provinsi untuk menuju karantina dan seleksi nasional di Jakarta, September-Oktober 2011.

Dari 19 kontestan mewakili tiga provinsi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan, tak sedikit yang sudah berprestasi. Bahkan beberapa di antaranya pernah mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia berkali-kali.

Mendapat predikat Runner Up Puteri Indonesia atau masuk dalam lima besar di pemilihan sebelumnya rupanya tak cukup. Para perempuan ini fokus dengan mimpinya, merebut mahkota Puteri Kalimantan dan bersanding dengan perempuan muda dari 33 provinsi mengikuti seleksi nasional di Jakarta.

Wajah lama semangat baru

Asri Silva Shorea (21) misalnya. Perempuan dengan tinggi 172 ini tak menyerah untuk meraih gelar Puteri Kalimantan Timur. Asri berhasil meraih Runner Up 1 Puteri Indonesia untuk PPID Kalimantan pada 2010 lalu. Sarjana muda kedokteran yang sedang menjalani pendidikan profesi ini kembali tampil mewakili Samarinda di PPID 2011.

"Saat ini untuk ketiga kalinya saya mengikuti PPI. Saya merasa bisa mengeksplorasi diri dan kepribadian melalui ajang Puteri Indonesia," aku Asri di hadapan juri saat sesi wawancara di Ballroom Hotel Le Grandeur, Balikpapan, Kalimantan, Jumat (9/9/2011) lalu.

Begitu juga dengan Sherly Ariestia Megariana (21). Mahasiswi London School of Public Relations Jakarta ini pulang ke kampung halaman di Balikpapan dan mengikuti PPID 2011. Sherly pernah mengikuti PPID 2008 dan berhasil masuk dalam lima besar.

"Saat itu usia saya masih 18, belum punya pengalaman dan sekadar ikut-ikutan. Sekarang, setidaknya saya merasa punya bekal pengetahuan lebih, seiring juga bertambahnya usia," kata mahasiswi semester tujuh ini.

Lain lagi dengan peraih predikat Wajah Kalimantan Post Syarifah Ainun Jariyah (24). Perempuan berjilbab dengan tinggi 164 ini tak hanya berani berkiprah di ranah politik. Syarifah terdaftar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di Komisi Satu Bidang Hukum dan Pemerintahan.

"Saat ini saya bersama komisi sedang merancang peraturan daerah (perda) tentang perempuan dan anak. Nantinya perda perempuan dan anak ini akan menjadi yang pertama di Kalimantan Timur," Syarifah menjelaskan kegiatannya sebagai anggota dewan di hadapan juri saat sesi wawancara PPID Kalimantan 2011.

Keinginan meraih gelar Puteri Indonesia sudah disimpannya sejak pemilihan anggota dewan. Namun ia mengurungkan niatnya mengikuti PPI karena ingin fokus berkiprah di ranah politik. Niatan menjadi Puteri rupanya tak mereda. Kini, Syarifah, bagian dari 10 kontestan PPID Kalimantan Timur bersaing merebut mahkota Puteri Indonesia Kalimantan Timur 2011.

Yang muda ingin beda

Salah satu syarat menjadi Puteri Indonesia adalah memiliki tinggi ideal, sekitar 170 cm. Di daerah, sulit menemukan sosok perempuan muda bertalenta dengan postur ideal. Meski begitu, tak lantas perempuan muda ini hilang kesempatan. Perempuan asal Kalimantan pantang menyerah, dan percaya diri juga berani menunjukkan potensi di ajang PPID Kalimantan 2011.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com