Namun, cerita tentang kehidupan yang terkubur selama hampir 200 tahun tersebut hanya dibiarkan dalam kertas, tak pernah ada penggalian untuk membuktikannya. Justru, lereng gunung yang hijau permai itu hanya menarik bagi perusahaan kayu PT Veneer Products Indonesia yang tergiur dengan hutan hujan yang kaya pohon klanggo (Duabanga moluccana).
Sejak beroperasi di Tambora pada tahun 1972, para pekerja PT Veneer tidak hanya mengangkut kayu klanggo yang bernilai tinggi, tetapi juga menemukan harta lain berupa barang pecah belah, koin lama, hingga perhiasan emas dan perak dari dalam tanah.
”Saat itu, sore tahun 1979, saya mendengar buldoser PT Veneer menemukan harta karun dari dalam tanah. Waktu itu mereka membuat jalan untuk membawa kayu,” kisah Suparno, Kepala Kebun Kopi Pemerintah Kabupaten Bima, di Desa Oi Bura. Temuan itu sekitar 1 kilometer dari kebun kopi yang dia kelola.
Suparno dan puluhan warga Oi Bura bergegas ke sana. Mereka menemukan tembikar, pecahan keramik, perhiasan dari emas, permata, cincin, bokor, dan senjata tajam. Bahkan, ada warga yang menemukan kerangka manusia. Sebagian temuan itu disimpan warga hingga kini dan sebagian dijual kepada kolektor yang datang.
Baca selanjutnya: Peneliti luar...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.