Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rod Stewart: Saya Bukan Legenda

Kompas.com - 31/01/2012, 11:24 WIB

Belakangan, memasuki era 2000 Stewart tampil dengan album seri The Great American Song Book, yang memuat lagu-lagu standar, seperti "Blue Moon", "Stardust", dan "Smile". Ternyata album itu laku keras pula meski lagu-lagu pada album seri The Great American Song Book bukan tipe lagu rock, lebih cenderung berasa jazz swing yang agak nge-pop. "Saya tumbuh dengan lagu-lagu seperti itu. Di rumah, kami sering mendengarkannya. Saya berpikir, kenapa saya tidak menyanyikan lagu-lagu dengan lirik dan melodi yang indah serta aransemen yang bagus itu," kata Stewart, yang tetap membawakan lagu-lagu itu dengan suara serak kasar, yang kata orang sensual.

Apakah itu suara asli atau Anda buat-buat? "Ha-ha-ha tentu ini suara natural saya. Itu semua berawal ketika saya mulai mendengar lagu-lagu dari Samuel Cooke, Otis Redding, dan Little Richard. Proses untuk kemudian membentuk suara seperti itu memang cukup lama. But my voice is quite natural," kata Stewart tetap dengan suara seraknya.

Nama-nama yang disebutkan itu adalah para legenda rock dan soul yang berpengaruh dalam sejarah rock. Samuel Cooke (1931-1964), misalnya, adalah salah seorang pionir musik soul. Otis Redding (1941-1967) adalah tokoh penting dalam musik R&B.

Nama besar, seperti Stewart, memang belajar pada legenda pendahulunya. Ia juga tumbuh bersama nama-nama besar di belantika musik rock. Nama Stewart mulai disebut-sebut ketika ia diajak gitaris Jeff Beck yang akhir tahun 1967 membentuk band baru, The Jeff Beck Group.

Saat itu Beck telah keluar dari Yardbirds, band Inggris legendaris yang pernah dihuni gitaris Eric Clapton dan Jimmy Page. Beck dalam band barunya juga mengajak Ron Wood, yang kemudian hari bergabung dengan Mick Jagger dan kawan-kawan dalam Rolling Stones. Sekadar catatan, sosok Rod Stewart, Jeff Beck, dan Ron Wood sepintas tampak mirip. Ini termasuk gaya rambut mereka. Belakangan, setelah The Jeff Beck Group bubar, Stewart dan Ron Wood membentuk band Faces. Persisnya tahun 1969.

Suara serak itu terbukti diterima khalayak luas. Lagu "Sailing", yang sebelumnya kurang begitu populer saat dibawakan band Sutherland Brothers tahun 1972, menjadi mendunia ketika Stewart membawakannya pada album Atlantic Crossing, 1975.

Album ini menandai hijrahnya Stewart dari Inggris ke Amerika Serikat, yang konon karena tekanan pajak yang sangat besar. Begitu juga lagu "I Don’t Wanna Talk About It", yang menjadi populer setelah dibawakan Stewart dalam album Atlantic Crossing pula. Lagu tersebut aslinya adalah milik Danny Whitten, yang dibawakan band Crazy Horse tahun 1971.

Ketika dikatakan bahwa kedua lagu tersebut sangat populer di Indonesia, Rod Stewart tertawa. Ia bangga dan berterima kasih kepada orang-orang di Indonesia yang mengenal baik lagu tersebut.

Ia berencana membawakan lagu- lagu itu dalam konser yang digelar promotor Big Daddy di Jakarta Convention Center, Selasa malam ini. "Itu nanti akan menjadi konser yang semarak dan spektakuler," kata Stewart berjanji.

Selain suara serak, ada satu hal lagi yang menjadi ciri khas Rod Stewart, yaitu rambut gaya "duri landak" yang sebagian tegak ke atas. "Rambut saya memang selalu begitu (berdiri). Namun, saya merasa beruntung karena model rambut saya itu ha-ha-ha." (Frans Sartono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com