Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2012, 09:27 WIB

”Saya dulu sudah sangat nyaman dengan diri sendiri dan keluarga sehingga enggak bergaul. Benar-benar anak keluarga,” kata bungsu dari tiga bersaudara ini.

Windy sempat mencoba menjadi karyawan di sebuah perusahaan properti, namun tidak betah. Ia lantas memilih meneruskan mengelola bisnis keluarga. Kini, ia lebih banyak bertanggung jawab untuk proses tender dengan rekanan bisnis. Dari usia dini, ia sudah diajak ayahnya meninjau proyek pembangunan jalan tol atau jembatan. Dengan mengenakan helm kecil, Windy belajar tentang cara kerja ayahnya. Selain bisnis kontraktor, Windy membeli rumah untuk kemudian direnovasi dan dijual kembali.

Kepedihan di masa lalu kini hanya menjadi seperti satu titik dalam perjalanan hidup sang Cinderella. ”Enggak usah memikirkan masa lalu. Hidup harus lebih baik dan berprestasi di masa depan,” kata Windy.

Perjalanan yang menguatkan
Windy selalu bermimpi bisa mengunjungi tempat-tempat yang dibacanya di buku. Setidaknya tiga kali dalam setahun, ia menjadwalkan perjalanan ke luar negeri untuk mewujudkan mimpinya itu. Jejak perjalanan Windy tampak dari foto-foto bersama suami yang dipajang di dinding apartemennya. Ia misalnya pergi ke rumah Indira Gandhi di India setelah rampung membaca buku biografi tentang mantan Perdana Menteri India itu.

”Dari banyak baca jadi banyak mimpi. Saya jadi bisa membayangkan apa yang ada di buku dengan traveling,” ujar Windy.

Tempat lain yang ia datangi setelah membaca buku antara lain adalah Laut Merah, Museum Gothik di Barcelona, hingga ke Afrika untuk melihat langsung lokasi pengungsian perempuan-perempuan yang tertindas di sana. ”Kepikir terus, saya pengin lihat langsung,” tambahnya.

Hobi jalan-jalan sudah dinikmati Windy sejak sebelum menikah. Ia lantas menunjukkan beberapa tulisan perjalanannya yang dimuat di majalah.

Selain ditemani suami, Windy sesekali bepergian ke luar negeri bersama orangtua atau mertuanya. Ia lalu menunjukkan piring keramik yang dibuatnya berdua dengan sang ayah di Cappadocia, Turki.

Perjalanan semakin menguatkan hubungan antarkeluarga. Hubungan keluarga yang harmonis itu pula yang menguatkan Windy. ”Papa dan mertua jadi teman traveling yang paling asyik. Kalau pulang traveling selalu dipenuhi hal bermanfaat dan ilmu baru. Ada kesenangan yang enggak bisa dijabarin,” ujar Windy.

(Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com