Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geisha: Sejujurnya Musik Indonesia Harus Bangga

Kompas.com - 16/10/2012, 07:09 WIB

Kita tidak bisa berpatokan dengan lagu-lagu di zaman 1980-an yang hanya berlirik sangat sederhana yang mungkin dan sangat gampang diingat sehingga lagu tersebut menjadi lagu legend hingga sekarang.

Saat itu, musisi sangat sedikit, tidak seperti sekarang persaingan band generasi muda sangat tidak gampang karena banyaknya band di Indonesia.

Apa yang akan kalian lakukan 10 tahun ke depan untuk mendukung musik Indonesia. Mau jadi apa kalau dilahirkan kembali?
(Adi, Bekasi, Jawa Barat)

Kami hanya berusaha produktif dalam karya agar 10 tahun ke depan pun kami tetap menjadi inspirasi teman-teman musisi lain.
Jika dilahirkan kembali, saya (Roby) ingin jadi wartawan karena sepertinya pekerjaan teman-teman seru sekali, he- he-he.
Hai Geisha, bagaimana kesan kalian saat manggung di Banjarmasin akhir Juni lalu? Apa saja yang menjadi
pertimbangan Geisha dalam memutuskan hit single yang akan diluncurkan?
(Prasetya, Banjarbaru, Kalimantan Selatan)

Bisa hadir menemui My Geisha di Banjarmasin jelas membuat kami sangat senang. Antusiasme My Geisha di Banjarmasin kami acungi jempol karena mereka sangat kompak.

Pertimbangan hit yang akan kami keluarkan berdasarkan diskusi semua tim dari Musica Studio, produser, dan Geisha.

Menurut kalian, apakah benar ketenaran dan keberhasilan band itu karena faktor uang?
(Ditya Septiana, Cileungsi, Bogor)
Faktor uang? No! Tapi karena kesabaran dan kualitas.

Dalam semua album Geisha, siapa yang lebih banyak menciptakan lirik lagu? Dalam perjalanan Geisha dari awal karier sampai sekarang, siapa yang menjadi inspirasi dalam bermusik? Untuk Momo, satu-satunya perempuan dalam band ini, pernah merasa ada cinta lokasi (cinlok) dengan teman-teman yang lain?

(Achmad Febriansyah, xxxx@yahoo.com)

Yang banyak menciptakan lagu adalah Roby. Inspirasi kami sangat universal. Apa pun yang kami rasa bisa menjadi referensi akan kami pelajari dan kami tuangkan dalam bentuk genre Geisha.

Cinlok? No.

Boleh nantangin buat Geisha agar sesekali musikalitasnya diaransemen etnik-etnik Indonesia kayak pelbagai awak Geisha dong. Siapa tokoh atau grup yang menginspirasi lagu atau penampilan Geisha?
(Christian S Sembiring K, Yogyakarta)

Mungkin saja kami akan memasukkan unsur etnik. Kenapa tidak? Sebenarnya hal itu sudah kami lakukan pada 2006-2007. Kami menjadi salah satu pemenang di Hitam Putih Internasional yang memadukan komposisi etnik dan modern. Sayangnya, komposisi tersebut belum tentu dapat diterima telinga masyarakat secara keseluruhan.

Grup apa saja menjadi inspirasi kami karena ada banyak pelajaran di setiap genre. Menurut kalian, apakah perlu sebuah band membuat video klip mengingat acara musik di televisi lebih banyak yang langsung.
(Aida Yulia Amany, Pemalang, Jawa Tengah)

Jelas band membutuhkan klip. Tanpa klip, kami tidak bisa presentasi karya hingga sampai di on air. Karakter personal player akan terlihat jelas di klip.

Lagu-lagu yang terangkum dalam keseluruhan album Geisha banyak yang menjadi top hit. Namun, kalau diamati, kebanyakan melodinya mellow (slow) dan syairnya ”patah hati”. Bisa tidak ya, Geisha keluar dari pakem (mainstream)-nya?
(Hendra Setiawan, Surabaya, Jawa Timur)
Hit mellow yang kami keluarkan adalah strategi bisnis yang sudah kami pikirkan, bukan berarti Geisha band mellow.

Apakah ada rencana konser ke luar negeri dalam waktu dekat? Agak bete nih melihat band-band luar negeri yang banyak tampil di Indonesia. Padahal, band-band luar negeri juga enggak bagus-bagus amat.
(Adi Vege, xxxx@yahoo.com)

Semoga dalam waktu dekat kami bisa tampil di negeri tetangga. Namun, kami belum bisa memberi jawaban pasti. Saya justru bangga band luar negeri bisa perform di Indonesia walaupun band Indonesia sangat banyak yang baik. Namun, mungkin kesempatan untuk go international tidak segampang yang kita kira karena band Indonesia mayoritas menggunakan bahasa Indonesia untuk menarik fansnya. Beda dengan band luar yang berbahasa Inggris.

Pernahkah Geisha diajak berkolaborasi dengan musisi dari luar negeri? Menurut kamu, bener enggak sebenarnya musisi Barat enggak perhatian dengan musik Indonesia. Buktinya penyanyi James Morrison yang minggu lalu menyanyi di Jakarta ternyata belum pernah mendengar musik dari band Indonesia.
(Martha Narulita, Balikpapan, Kalimantan Timur)

Kami belum mendapat kesempatan berkolaborasi dengan artis luar negeri. Semoga lain kali....

Saya rasa tidak benar bahwa musisi-musisi Barat tidak terlalu antusias dengan musikalitas musik Indonesia. Justru mereka mencintai musik etnik dari Indonesia.

Wajar James Morrison tidak pernah mendengarkan musik Indonesia karena kita pastikan dia tidak tahu bahasa Indonesia. Mendengarkan lagu tanpa tahu bahasanya apa artinya? Jadi, ya, wajar saja.

Kota mana di Indonesia yang Geisha belum pernah tampil? Pernah enggak kebayang sama kamu bermain band di desa yang terpencil, misalnya di Kabupaten Malino atau Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur?
(Prasetya, Balikapapan, Kaltim)

Ada banyak kota kecil yang belum kami bisa tempuh karena alasan transportasi. Ke desa terpencil di Malino? Ya, kebayang aja. Kenapa tidak mungkin. Tidak ada yang tidak mungkin.

Aku pernah membaca, kalian yang menjadi anggota Geisha dulu merupakan kawan sekolah yang kemudian bergabung membentuk band. Apakah kalian sempat melanjutkan kuliah sambil bermain band?
(Astri, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan)

Ya, kami satu sekolah. Hingga kuliah, kami tetap bermain band di sela-sela jadwal kuliah kami yang cukup padat.
Terima kasih semua.
Salam sayang dari kami,
Geisha.

Pemenang "Kompas Kita" edisi Fira Basuki ("Kompas", 9/10)
• 1. Rasno Ahmad Shobirin, Cilacap

• 2.Sita Adyani, Sleman, Yogyakarta
• 3. Khurin Ien, Cikarang, Bekasi
• 4. Rini Suyati, Jakarta Selatan
• 5.Adian Saputra, Bandar Lampung
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com