Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Koes Plus di Hari Minggu

Kompas.com - 02/12/2012, 03:06 WIB

Koes Bersaudara mulai rekaman tahun 1962 di perusahaan rekaman Irama. Mengandalkan duet Yon dan Yok yang bergaya Everly Brothers, Koes Bersaudara dikenang dengan lagu seperti ”Telaga Sunyi”, ”Bis Sekolah”, dan ”Pagi yang Indah”. Masa produktif mereka terentang sampai tahun 1968 sebelum kemudian Nomo keluar dan berganti menjadi Koes Plus, dengan masuknya sang ”Plus”, yaitu Kasmuri atau Murry.

Koes Plus meramaikan khazanah musik pop Indonesia era 1970-an. Lagu-lagu mereka pada setiap album banyak menjadi hit. Tersebutlah, antara lain, ”Kembali ke Jakarta”, ”Cintamu Telah Berlalu”, ”Kisah Sedih di Hari Minggu”, ”Nusantara”, ”Keroncong Pertemuan”, ”Kolam Susu”, dan ”Diana”. Masa produktif mereka terentang sampai akhir era 1970-an sebelum kemudian menyurut di era 1980-an.

Mayoritas personel band pelestari Koes Plus yang tampil hari itu adalah mereka yang mengalami masa remaja di zaman kejayaan Koes Plus. Murry mencatat ada lebih dari seribu band pencinta Koes Plus yang khusus membawakan lagu-lagu Koes Bersaudara/Koes Plus.

Kehadiran band anak muda, seperti Diskusi Band yang beranggotakan anak-anak remaja, menjadi kebanggaan bagi Murry. ”Band sekarang bagus-bagus. Sedang mulai digalakkan agar Koes Plus juga dicintai anak muda,” ujar Murry.

Penyanyi cilik, Erza Firerza (9), yang turut tampil di pemanggungan pencinta Koes Plus pada awalnya sama sekali tidak tertarik pada lagu Koes Plus. Penyanyi cilik terbaik AMI Award 2008 itu baru mulai jatuh cinta dengan lagu Koes Plus ketika belajar menyanyi lagu ”Tul Jaenak”, lagu berbahasa Jawa, yang termuat di album Koes Plus, Pop Jawa Volume 1, keluaran Remaco tahun 1973.

Arwet Soewarno dari grup band B Plus mengaku jatuh cinta dengan syair lagu Koes Plus yang tidak melulu berbicara hanya tentang cinta, tetapi juga tentang alam. ”Penampilan Koes Plus juga sederhana, merakyat,” kata Arwet.

Dengan setia hanya menyanyikan lagu Koes Plus, semua anggota Band B Flat telah berkeliling tur Pulau Jawa sejak tahun 1993. Mereka sesekali tampil dengan Murry sebagai bintang tamu.

Merinding

Sejak lulus sekolah menengah atas pada tahun 1982, Dianto Yunardi juga sudah membentuk grup band spesialis pembawa lagu-lagu Koes Plus. Setelah beberapa kali berganti band, Dianto kini tergabung dalam grup band Min Plus. ”Pertama kali ngerti lagu enak ya Koes Plus,” tambah Dianto.

Selain menyanyikan lagu-lagu Koes Plus, Dianto juga mengoleksi piringan hitam dan kaset album Koes Plus. Murry sering kali menemukan koleksi lagu yang tidak dimilikinya ketika berkunjung ke studio milik Dianto. ”Tiap ndengerin lagu lawas, rasanya merinding,” kata Dianto.

Kepala Anjungan Jawa Timur TMII Hendry Soenar Handoko sengaja menghadirkan band-band pelestari Koes Plus untuk merayakan lagu-lagu Koes Plus. Belum pernah ada band atau penyanyi di negeri ini yang dirayakan oleh begitu banyak komunitas dengan fanatisme meluap seperti Koes Plus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com