Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendieta, Pelajaran Teramat Pahit

Kompas.com - 06/12/2012, 15:39 WIB

Kepergian Zandonadi dan Mendieta sudah cukup menggambarkan masih banyak klub yang dikelola serampangan. Beberapa klub sering nekat berkompetisi meski tak memiliki dana yang kuat. Tak pelak, pemain sering jadi korban. Dari data Asosiasi Pemain Profesional Indonesia, ada 13 klub di Indonesia Super League atau Indonesia Premier League yang menunggak gaji pemain pada musim lalu.

Untuk ikut kompetisi, klub bisa menghabiskan dana lebih dari Rp 20 miliar, sedangkan pemasukan jauh dari harapan. Satu-satunya sumber dana di luar donasi patron atau pemerintah adalah tiket penonton yang kerap tak menutup pengeluaran.

Konflik internal kepengurusan sepak bola Indonesia memang berdampak pada dualisme kompetisi yang melahirkan banyak klub. Setiap klub berlomba mengontrak pemain asing, entah punya uang atau tidak.

Kasus Persis Solo terjadi karena klub ini hanya punya modal sekitar Rp 3 miliar. Seperti diakui Totok, pihaknya menunggak gaji pemain karena pengelolaan anggaran yang minim itu tak sesuai dengan pengeluaran.

Kematian Mendieta membuat Federasi Pesepak Bola Profesional Dunia (FIFPro) terkejut. Dalam situs resminya, FIFPro meminta PSSI segera membenahi finansial klub. ”Jika benar karena adanya kelalaian klub, ini sangat memalukan,” ujar Sekjen FIFPro Representatif Asia Frederique Winia.

Kasus Mendieta adalah pelajaran teramat pahit bagi sejumlah pihak yang berseteru untuk memperbaiki sepak bola yang karut-marut. Sepak bola Indonesia butuh penanganan profesional, rapi, kompak, dan menyeluruh. Ini tak bisa diatasi dengan berkonflik dan mempertahankan dualisme kompetisi dan kepengurusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com