Setiap proyek sinetron dan film selalu berkesan untuk saya. Saya suka mereka mengingat saya sebagai seorang yang saya perankan dalam sebuah sinetron atau film. Itu salah satu ukuran kesuksesan saya.
Korupsi itu penyakit, tepatnya penyakit menular. Untuk menghentikannya, harus ada kesadaran dari individual masing–masing. Saya sangat bersedia sekali menjadi duta hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak seperti ini.
Bulan lalu, Sandra pergi ke Korea, apakah dalam rangka liburan atau terkait ”demam” Korea? Boleh bagi kiat enggak dalam menjaga kecantikan/kelembaban wajah soalnya wajahmu terlihat natural gitu, terkesan tanpa memakai make up. (Fitri Sabarudin, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan)
Saya selalu business trip kalau ke Korea. Selalu ada pekerjaan shooting. Tetapi saya selalu happy. Saya merasa Korea adalah negara yang paling sering saya kunjungi. Selain sebagai duta Korean Tourism Organization, saya juga sering shooting iklan di sana. Terakhir saya shooting iklan produk kecantikan di sana.
Saya pakai pelembab yang sekaligus menjadi alas bedak saya, jadi natural. Ini juga yang saya dapati dari mempelajari kecantikan wanita Korea, yang selalu terlihat cantik dan natural.
Terus, akhir-akhir ini sinetron dan film Indonesia menuai banyak kritik. Tayangannya berbau kekerasan, dengan etika yang kurang sesuai budaya negara kita, bagaimana Mbak Sandra Dewi menanggapi hal ini? (Ngadi MM, Banjarnegara, Jawa Tengah)
Kuncinya harus bahagia. Bahagia saya dapatkan dari rasa bersyukur saya. Saya juga dimanajeri oleh adik sendiri yang begitu dekat dengan saya. Jadi, segala keputusan pekerjaan selalu di-sharing dengan saya. Dia mengerti saya luar dalam jadi tidak ada pekerjaan yang terpaksa saya terima.
Kita harus bijak juga dalam menilai sesuatu. Terkadang tidak boleh kita langsung menghakimi sebuah karya itu jelek karena mereka terlihat ekstrem dalam mengungkapkan isi kepala mereka. Namun, kalau karya itu merugikan negara, sangat disayangkan. Selain kita sebagai warga negara, siapa lagi yang akan membanggakan negara kita?
Simple. Saya cuma mau hidup bahagia bersama keluarga saya. Mereka motivasi saya. Saya selalu bersama mereka. Untuk itu, saya selalu memprioritaskan liburan bersama keluarga saya. Karena dengan kesibukan kami sekeluarga—yang masing-masing mempunyai pekerjaan—sangat jarang untuk selalu bersama dalam waktu yang lama.
Ha-ha, apa ya kelebihan saya? Mmm... saya jago nyetir! Saya otodidak lo. Sebelum menggunakan sopir pribadi, saya ke lokasi shooting dengan menyetir sendiri. Saya juga jago bahasa Korea karena saya les dan aksen Korea saya mirip sama orang Korea, he-he.
Untuk mengatasi kebosanan? Saya suka gadget dan saya enggak pernah lepas dari laptop, Ipad, dan mobile phone saya. Shopping pun saya lakukan secara online.
Klik foto-foto Sandra Dewi di SINI
Bagaimana pandangan para wanita di luar sana yang memilih jalan pintas untuk menjadi model (artis) dan supaya bisa bertahan di dunia keartisan? Apa resep Dewi nih? (Tiur Juniwati Sembiring Meliala, Jakarta Timur)
Itu artinya mereka tidak percaya diri dengan kemampuan mereka. Tidak mudah untuk sukses. Justru perjalanan menuju sukses yang tidak instan itu membuat kita kuat untuk bertahan dalam situasi apa pun, termasuk menjadi seorang artis.
Jadilah diri sendiri dan percayalah pada diri sendiri dengan kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita pun harus selalu berpikiran positif dan bersikap baik dengan banyak orang.