Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculik Anak Berhasil Dibekuk

Kompas.com - 27/01/2013, 01:57 WIB

”Tunggu permainan selanjutnya. Memangnya yang kamu hadapi siapa. Tunggu permainan selanjutnya”. Demikian isi pesan singkat itu sebagaimana dikatakan Bayususeno.

Foto korban ketika disekap pun dikirim tersangka kepada orangtua korban. Di belakang foto tertulis ”Ini foto keadaannnya sekarang. Kalau tidak dituruti, akan saya bunuh”.

Foto dikirim melalui ekspedisi ke alamat rumah. Di rumah kontrakan itu, polisi juga menemukan resi pengiriman ekspedisi tersebut. Ditemukan pula jas hujan yang digunakan tersangka untuk menculik korban di depan SDN 6 Tangerang, sepeda motor Yamaha Mio hijau nomor pelat B 6450 TUP, dua foto korban, serta sepucuk pistol revolver beserta struk pembeliannya.

Pelaku tertutup

Penelusuran Kompas di Kampung Rawa Hingkik, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, F dikenal warga sekitar sebagai figur tertutup. Sementara K, pelaku yang kabur, tak terlalu dikenal. 

F tinggal di bedeng kontrakan berukuran 3 meter x 6 meter di kawasan padat penduduk di Rawa Hingkik. Di rumah yang terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi itu, ia menyekap Nana selama lebih dari delapan hari.

Namun, para tetangga tidak mendengar suara mencurigakan dari bedeng itu.

”Pintu rumahnya selalu tertutup. Sejak dulu begitu. Paling juga hanya sempat mengobrol sekali-sekali saja. Biasanya Yanto (sapaan warga pada F) keluar kalau ada panggilan mereparasi komputer,” kata Iskandar (41), yang tinggal dua pintu dari kontrakan F. 

Sementara itu, satu bedeng di sebelah kontrakan F sudah kosong hampir sebulan. Dua minggu lalu, F memberi uang panjar menyewa bedeng kosong itu Rp 50.000 kepada pemilik bedeng, Ny Ani (86), untuk disewa K, kenalannya. Namun, hingga penangkapan F, bedeng itu kosong. K tinggal di bedeng F. 

”Saya juga kaget, katanya ditemukan rekaman cara membuat bom, karena ia tidak terlihat terlalu fanatik. Cuma sejak ditinggal istrinya jadi lebih suka melamun,” ujar Sadiah (38), istri Iskandar.

 Menurut Arief Rahman (29), cucu Ny Ani, F tinggal di bedeng itu sejak dua tahun lalu. Kondisi keuangan F bisa jadi kurang baik karena sering menunggak pembayaran uang kontrakan Rp 350.000 per bulan hingga tiga bulan. 

Awalnya, ia tinggal bersama istri dan anaknya yang berusia tiga tahun. Istri F dikenal warga cukup mau bersosialisasi dengan warga sekitar. Akan tetapi, tiga bulan lalu, istri F meninggalkan rumah itu.

”Selama sembilan hari tidak terlihat F membawa anak kecil. Suara mencurigakan juga tidak ada. Padahal, setiap Rabu ada majelis pengajian di depan bedengnya,” kata Arief. (GAL/KO5)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com