Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyanyian Anak-Anak Gemilang

Kompas.com - 24/03/2013, 05:09 WIB

Sejak awal, Erwin dan Gita sudah mematok untuk memasukkan lagu tradisi. Maka, dicarilah penyanyi yang menguasai tembang dan keroncong. Oleh penyanyi/sinden Sruti Respati dari Solo, Erwin direkomendasi untuk mengaudisi Woro, dalang cilik yang memang sangat fasih menembang dan berkeroncong ria. Woro di album ini membawakan lagu ”Walang Kekek” yang dipopulerkan Waldjinah. Lirik lagu diubah dalam bahasa Indonesia.

Kemudian ada Sensen, arek Suroboyo penggemar berat Sandhy Sondoro, yang nyanyi dengan gaya soul. Di album, ia diberi lagu ”Apanya Dong” ciptaan Titiek Puspa yang dipopulerkan Euis Darliah tahun 1981. Lirik juga diadaptasi oleh Gita dan Titiek Puspa, disesuaikan dengan dunia anak-anak.

Jenis lain yang ngepop dijumpai pada Kanya dalam lagu ”Melati Suci”, Noni (”Di Duniaku”), dan Ari (”Ayah”).

Dalam pembuatan album, Erwin memperlakukan bakat-bakat cilik itu layaknya artis senior setenar Chrisye (alm) atau Kris Dayanti. Untuk penggarapan orkestra, misalnya, Erwin melibatkan Orkes Simfoni Ceko (Czech Symphony Orchestra).

Standar baru

Setelah proyek pertama ini, Erwin dan Gita berencana membuat proyek serupa tahun depan, tetapi untuk mencari bakat bermusik. Audisi bisa ditambah di beberapa kota dan peserta yang terpilih bisa lebih dari 13 orang.

”Kalau serius dicari, ternyata memang bisa didapat anak-anak yang di atas rata-rata. Mungkin saat ini ada banyak anak yang punya bakat dan belum kami temukan,” kata Erwin.

Lewat proyek album Di Atas Rata-rata, Erwin dan Gita ingin meletakkan standar baru akan kualitas penyanyi, khususnya penyanyi anak. Selama ini, dikatakan Erwin, bakat-bakat Indonesia seperti terlewatkan dari perhatian pelaku industri musik dunia. Ia memberi contoh, ketika produser musikal Miss Saigon mencari penyanyi Asia, mereka lebih melirik Filipina.

”Mudah-mudahan album ini jadi standar baru. Orang biar tahu, segini, lho, sebenarnya standar kita. (Penyanyi) yang gede-gede seharusnya lebih hebat,” ujar Erwin.

”Ini bukan sekadar proyek album saja, melainkan juga sebuah gerakan, etos, semangat, bahwa anak-anak Indonesia punya kemampuan di atas rata-rata,” kata Gita. (AHA/XAR)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com