"Jam 12.30 (siang), Bapak sendiri di rumah sama Sum, yang sudah 30 tahun ikut (bekerja sebagai pekerja rumah tangga di kediaman Kris). Katanya, Bapak tertidur di kursi bambu sambil dengerin burung (peliharaannya)," cerita anak pertama Kris, Invianto, dalam wawancara di Rumah Sakit Melia Cibubur, Selasa (13/8/2013), tempat jenazah Kris dimandikan.
Invianto semula khawatir kondisi Kris semakin memburuk setelah 38 tahun menderita gagal ginjal. Namun, menurut Invianto, ayahnya bisa jadi terkena serangan jantung sehingga akhirnya tutup usia. "Enggak ada tanda-tanda sih ya. Minggu (10/8/2013) masih happy banget. Kemungkinan besar serangan jantung," ucap Invianto.
"Yang kami takut ginjalnya, eh malah kena jantungnya. Kami ditelepon sama pembantu dan langsung kami cek sama dokter di klinik dekat rumah, (denyut) nadinya sudah enggak ada. Kami langsung bawa ke rumah sakit dan memang sudah enggak ada," lanjutnya,
Di luar itu, Invianto mengenang figur Kris sebagai panutan keluarga yang memiliki jiwa nasionalis. "Semacam panutan, semangat nasionalismenya, pemikiran yang dituangkan dalam buku, jiwa kesatrianya, ditanamkan kepada keluarga dan teman-teman artisnya. Dia selalu ngasih motivasi kepada semua orang, termasuk saya," ucapnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.