Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: Jangan Biarkan AQJ Mengikuti Berita

Kompas.com - 11/09/2013, 15:25 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Untuk menjaga kondisi psikologis AQJ (13), psikolog dan pemerhati perlindungan anak Seto Mulyadi atau Kak Seto menyarankan agar orangtua AQJ tak membiarkan putra mereka itu mengikuti berita-berita mengenai kecelakaan mobil yang dialaminya di Tol Jagorawi Km 8 200, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013) dini hari. AQJ merupakan putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, dua artis musik yang pernah berstatus suami istri.  

"Jangan biarkan ia mengikuti berita, menseleksi pembesuk yang ingin menengok di RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan). Kalau suasana yang kondusif, biarkan dia sembuh dahulu, dan jangan ada konflik antara Maia dan Dhani, demi ia," pesan Seto kepada Dhani dan Maia dalam wawancara per telepon di Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Seto juga menyarankan agar penyembuhan AQJ diutamakan, sebelum ia dirasa siap secara mental untuk menjenguk para korban kecelakaan.

"Biarkan, itu nanti tunggu kesembuhannya. Biarkan ia siap mental dahulu sebagai upaya baik untuk meminta maaf," paparnya.

Bila dibutuhkan oleh Dhani dan Maia untuk mendampingi putra mereka, Seto mengaku siap untuk hal itu. "Saya siap nanti kalau diminta bantuan untuk menanganinya," ujar Seto.

Seto berharap musibah yang dialami oleh keluarga Dhani bisa menjadi pembelajaran bersama. "Pembelajaran untuk kita semua, jangan pernah biarkan anak (di bawah umur) membawa kendaraan baik roda dua atau roda empat di jalan umum," tekannya.

Seperti diketahui, mobil Lancer yang dikemudikan oleh AQJ mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi Km 8 200, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013) dini hari. Mobil bernomor polisi B 80 SAL, yang dikemudikan oleh AQJ, itu melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali sehingga menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah Jakarta menuju Bogor. Dalam kecelakaan tersebut, Lancer itu menerjang mobil Gran Max B 1349 TFM dan Gran Max tersebut menghantam Avanza B 1882 UJZ. Keduanya bergerak dari arah Jakarta menuju Bogor.  

Dalam peristiwa tersebut enam orang meninggal dan 11 orang luka-luka. Enam orang penumpang Grand Max itu--Agus Surahman (31), Agus Wahyudi Hartono (40), Rizki Aditya Santoso (20), Komaruddin (42), Nurmansyah, dan Agus Komara (45)-- meninggal. Sementara itu, jumlah korban luka berat sembilan orang, yaitu AQJ (13), Zulheri (44), Abdul Qodir Mufti (17), Robi Anjar, Roejo Widodo (30), Pardumuan Sinaga (35), Noval Samudra (14), Nugroho Brury Laksono (34), dan Wahyudi (35). Korban luka saat ini dirawat di Rumah Sakit Melia Cibubur dan Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau