Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

James Bond Tetap Peminum Berat dalam Novel Barunya

Kompas.com - 26/09/2013, 14:42 WIB

LONDON, KOMPAS.com — James Bond akan tetap melakukan kebiasaan buruknya dalam novel barunya, yang berjudul Solo, kata penulisnya, William Boyd.

"Dia minum alkohol, merokok, melakukan semua hal yang diharapkan dari sosok Bond yang klasik," tutur Boyd. "Dia memiliki semua kebiasaan buruk yang diberikan (Ian) Fleming (penulis asli novel-novel Bond), dia peminum berat," tambah Boyd.

Boyd merupakan penulis terbaru yang diminta oleh Ian Fleming Publications, yang mengurus novel-novel Bond, untuk menulis novel resmi 007. Jeffery Deaver, Sebastian Faulks, dan John Gardner sebelumnya pernah diminta menulis novel resmi Bond setelah Fleming meninggal dunia pada 1964.

Kisah Solo berlatar tahun 1969 dengan misi untuk mengakhiri perang saudara di Afrika Barat. Diluncurkan di Hotel Dorchester di pusat kota London, Rabu, 25 September 2013 waktu setempat, Solo akan beredar di Inggris mulai Kamis (26/9/2013) dan di Amerika Serikat pada 8 Oktober 2013.

Di luar hotel, barisan mobil antik Jensen menunggu tujuh buku pertama untuk dibawa ke bandar udara Heathrow dan dikirim ke kota-kota yang berkaitan dengan Bond, seperti Amsterdam, Edinburgh, Sydney, dan Zurich.

Menjadi ahli Bond
Kepada BBC, saat peluncuran Solo, Boyd mengatakan tidak akan melunakkan karakter Bond untuk khalayak pembaca modern. "Saya menghitung minumannya dan saya membaca buku Fleming seperti istri yang cemas karena menikah dengan pencandu alkohol," ungkapnya.

Boyd membaca semua buku Fleming secara kronologis sebelum mulai menulis Solo karena menanggapi permintaan menulis novel Bond dengan amat serius.

"Saya kini mencapai status mastermind dalam studi Bond," tambahnya merujuk program TV Mastermind yang terkenal untuk menguji pengetahuan seseorang atas subyek tertentu.

Boyd mengaku bahwa novel seri Bond pertama yang ia baca adalah From Russia with Love ketika masih di sekolah dasar di Skotlandia. Dia yakin bahwa Bond akan memiliki "masa hidup" yang panjang di masa depan.

"Saya kira dia akan terus ada. Masih sangat banyak nuansa dan aspek darinya yang memungkinkan untuk dijelajahi," kata Boyd.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com