Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Setengah Salmon: Pindah Rumah Sama Dengan Ganti Pacar

Kompas.com - 07/10/2013, 17:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Kembali, cerita karya Raditya Dika dalam buku difilmkan dan Dika menjadi pemeran utama film itu. Manusia Setengah Salmon, judulnya kali ini. Mampukah drama komedi itu memancing keharuan sekaligus tawa?

Sepanjang film, satu adegan sketsa dengan adegan sketsa lain berusaha diikat oleh benang merah berupa tema "pindah dari satu hal ke hal lain". Pertama, soal pindah rumah, yang kerap didengungkan oleh ayah dan ibu Dika (dimainkan oleh Bucek dan Dewi Irawan). Lalu, bergerak ke masalah pribadi Dika, soal pindah hati, dari pacar lama ke pacar baru. Walau telah memiliki kekasih baru (Kimberly Ryder), Dika tidak bisa melupakan kekasih lamanya (Eriska Rein). "Kalau kita mau pindah ke rumah baru, kita juga harus siap meninggalkan yang lama," tutur ibu Dika.
 
Pada siaran persnya, Dika menyampaikan perbedaan antara film dari bukunya yang berjudul Cinta Brontosaurus dengan film Manusia Setengah Salmon. "Film ini lebih berfokus pada persoalan Dika dan keluarganya. Sisanya, ada problem cinta dan profesi Dika sebagai penulis," terang Dika.

Namun, materi yang terlalu beragam dalam Manusia Setengah Salmon mengundang risiko sulit untuk diikat oleh tema "pindah" tersebut. Hal itu terlihat pada perpindahan yang disajikan dari satu adegan ke adegan lainnya. Kesan melompat-lompat sangat terasa, walau Dika, selaku penulis cerita sekaligus pemeran utama, berusaha secara verbal menyambung-nyambungkan semua itu.

Kelemahan lain terletak pada sektor akting. Dika sebagai pemeran utama cenderung tidak kuat memainkan karakter utama. Penampilan Dika kali ini menjadi nyaris sama saja dengan penampilannya dalam film-film sebelumnya. Kimberly dan Ersika juga tidak berhasil menjadikan pacar baru Dika dan mantan kekasih Dika berbeda. Padahal, karakter-karakter tersebut biasanya menjadi daya tarik.

Meski pada beberapa bagiannya bertabur kalimat-kalimat romantis, film Manusia Setengah Salmon tidak mampu membuat para penonton "meleleh".

Walau begitu, harus diakui, usaha Dika untuk membuat dialog-dialog yang lucu sekaligus cerdas terasa. Sayangnya, usaha itu belum cukup untuk bisa menolong film tersebut untuk tidak menjadi kumpulan potongan cerita cinta lucu semata.

Setelah Kambing Jantan (2009), pada 2013 beberapa cerita karya Raditya Dika berturut-turut difilmkan, yaitu Cinta Brontosaurus, Cinta dalam Kardus, dan Manusia Setengah Salmon. Situs filmindonesia.or.id menyebut bahwa jumlah penonton Cinta Brontosaurus mencapai 892.915, sedangkan Cinta dalam Kardus 213.014. Cinta dalam Kardus tidak sebagus Cinta Brontosaurus, namun masih termasuk 10 film paling laris pada 2013.

Raditya Dika, yang akun Twitter-nya ber-follower lebih dari enam juta orang, memang menjadi magnet untuk menarik sebanyak-banyaknya penonton untuk film-filmnya. Belum lagi jumlah pembaca buku-bukunya, yang, walau tak sebanyak follower-nya, tetap saja tidak bisa dibilang sedikit. (Iwan Seti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau