Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hariri: Jangan Panggil Saya Ustaz

Kompas.com - 14/02/2014, 18:20 WIB
Ichsan Suhendra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait video yang beredar di YouTube, banyak komentar yang sampai ke telinga Hariri bahwa tidak seharusnya ustaz berperilaku demikian. Menanggapi hal itu, Hariri membantah dirinya adalah seorang ustaz.

"Dibilang kiai bukan, saya masih santri kiai. Dibilang ustaz, saya masih muridnya ustaz. Saya masih belajar jadi orang yang lebih baik," terang Hariri saat diwawancara di Studio Hanggar Pancoran, Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Dalam tayangan Hitam Putih, ia membandingkan sebutan ustaz yang diberikan kepada seseorang di Arab Saudi. Sepengetahuannya, seorang ustaz harus memegang pendidikan S-3.

Sementara Hariri mengaku panggilan ustaz berasal dari masyarakat. Ia tidak pernah meminta untuk dipanggil demikian. Begitu pula dengan santrinya, sepengakuannya, Hariri hanya dipanggil "kang" oleh para santri.

"Yang menyimpan nama ustaz itu masyarakat bukan saya. Oleh santri, saya dipanggil akang, enggak dipanggil ustaz. Ustaz pemberian dari masyarakat. Saya bilang jangan panggil saya ustaz, agak aneh," tutupnya.

Nama Hariri ramai menjadi perbincangan di dunia maya setelah beredar video di YouTube yang memperlihatkan tindakannya menindih kepala seseorang di atas panggung saat ia berdakwah. Ia membantah melakukan kekerasan karena yang dilakukan hanya menguncinya. Namun, tindakan tersebut banyak mendapat komentar miring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com