"Wah itu saya dari kecil sering dengar lawakannya. Dulu kan kenal Jojon sama grup Jayakarta itu tahun 1980-an ya. Kenalnya dari almarhum ayah saya yang sering putar kasetnya (rekaman lawakan) Jayakarta," kenang Budjana, yang sedang berada di Bandung, ketika diwawancara melalui telepon oleh Kompas.com di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Meski kaset rekaman itu diputar berulang kali, Budjana kecil tak pernah bosan mendengarkannya.
"Kami keluarga dari Bali, waktu itu ada di Surabaya. Kalau Srimulat kan Jawa Timur banget, kalau Jayakarta ini setiap diputar lagi kasetnya, kami sekeluarga itu pasti tertawa," cerita Budjana mengenang lawakan komedian yang meninggal pada usia 66 tahun, Kamis (6/3/2014) pukul 06.10 WIB di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
Selain penampilannya identik dengan celana normal high waisted bersuspender serta kumis ala Adolf Hitler atau Charlie Chaplin, Jojon yang lahir di Karawang, Jawa Barat, 5 Juni 1947, dengan nama Djuhri Masdjan itu juga dikenal memiliki ciri khas yang lain dalam kenangan Budjana.
"Saya paling ingat itu kalau Jojon manggil Cahyono. 'Cahyonooo... ooo...'," ucap Budjana meniru gaya bicara Jojon, yang menggoda ketika memanggil rekan satu grupnya ketika itu, pelawak Cahyono.
"Dia baru muncul aja sudah lucu. Enggak ngomong aja bisa bikin orang ketawa," lanjutnya.
Seiring perjalanan waktu, Budjana kemudian hijrah ke Jakarta dan berkarier sebagai gitaris solo atau personel band, antara lain GIGI, sampai sekarang. Suatu ketika, sekian tahun lalu, Budjana akhirnya mendapat kesempatan untuk berfoto bareng Jojon.
"Saya enggak kenal secara pribadi, kenal di panggung saja. Tapi, pas ketemu, orangnya sederhana," ucap Budjana, yang saat ini memajang foto kenangan tersebut sebagai display picture BlackBerry Messenger-nya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.