Meski demikian, dia kemudian mengenal almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi presiden dan BJ Habibie ketika ahli pesawat terbang itu tidak menjadi presiden lagi.
"Gus Dur bahkan mengundang saya untuk bermain piano di Istana. Mengobrol dengan Gus Dur dan Habibie itu nyambung karena mereka, kan, doyan musik klasik dan seni. Saya benar-benar enggak doyan politik juga," ujarnya.
Pada pemilu kali ini, dia mencoblos di rumahnya di Spanyol sepekan sebelum pelaksanaan Pemilu 2014, Rabu (9/4/2014).
"Saya, kan, tinggal di Eropa, pas mendarat di Jakarta pas pemilu," katanya.
Ananda berada di Jakarta untuk menyiapkan Ananda Sukarlan Award Piano Competition 2014 pada 23-28 Juni.
"Saya nyoblos-nya di rumah di dekat Bilbao, terus dikirim lewat pos ke KBRI di Madrid. Enak, ya, enggak perlu ke TPS," katanya.
Lama juga dia memelototi nama-nama caleg yang tidak dia kenal.
Satu lagi, "keuntungan" yang didapat Ananda adalah setelah mencoblos dia tidak perlu mencelupkan jarinya ke tinta ungu.
"Jadi saya enggak perlu cuci tangan lagi kalau mau latihan piano," ujarnya. (ush)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.