"Track record jelas dua-duanya, untuk memimpin punya kapasitas, semenjak jadi wali kota, gubernur sampai jadi calon presiden. Bukan berarti yang satunya lagi enggak bagus ya. Tapi, kalau di-compare, Jokowi beberapa kali menjabat dan hasilnya ada," kata Lola dalam wawancara di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2014).
Meski Jokowi belum lama menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, yaitu sejak 2012, Lola mengaku merasakan perbaikan di Jakarta.
"Kemarin di ulang tahun Jakarta, HI (Bundaran Hotel Indonesia) sampai ditutup. Belum pernah ada kan selama ini. Pembantu saya juga laporan, katanya enak, gratis berobat di puskesmas, bener terjadi. Dia yang kalangan bawah bilang gratis, berarti kan bener programnya jalan," lanjut sutradara film Sanubari Jakarta ini.
Lola juga menilai bahwa pasangan peserta nomor urut 2 dalam Pemilu Presiden tersebut bisa memberi kebebasan berekspresi.
"Saya melihat pasangan nomor 2 lebih menghargai kebebasan, suku, agama, ras. Saya memilih presiden yang menghargai hal itu, karena di dunia film angkat tema apa pun butuh kebebasan," ujar Lola.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.