"Kebetulan kami yang ini nggak dikasih izin ya (untuk) menjadikannya lagu iklan resmi. Karena nggak dapat izin, ya akhirnya nggak jadi lagu iklan resmi," kata Dhani di sela konser Battle Royale di Studio IV RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (25/6/2014) malam.
Lagu "Prabowo-Hatta: We Will Rock You" merupakan modifikasi "We Will Rock You", dengan perubahan lirik menjadi kalimat-kalimat dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta. "Jadi, saya tegaskan bahwa lagu ini bukan lagu resmi kampanye Prabowo-Hatta karena belum mendapatkan izin," kata Dhani.
"Kadang-kadang pers luar negeri itu terlalu cepat menyimpulkan, saya enggak tahu kenapa, mungkin karena situasinya juga terlalu politis ya," imbuh Dhani. Dia pun memaklumi May sampai angkat bicara lewat Twitter.
"Brian May pasti harus komen karena kan situasi Indonesia dibawa-bawa ke luar negeri, situasi Indonesia sangat-sangat politis dibawa-bawa ke luar negeri, pas suasana lagi sensitif juga," ujar Dhani. "Brian May juga enggak mau terlibat dalam urusan Nazi dan Neo Nazi, urusan fasis dan lain-lain itu. Saya rasa itu jawaban (May) yang paling bagus."
Dhani juga menyatakan tak keberatan bila video lagu yang sudah telanjur diunggah ke YouTube tersebut diturunkan atas perintah tim sukses Prabowo-Hatta. "Saya enggak keberatan karena lagunya bukan iklan resmi," tekan dia.
Menurut Dhani, tim sukses Prabowo-Hatta tidak tahu apa-apa soal lagu yang belum mendapatkan izin penggunaan hak cipta tersebut. "Ya memang itu belum (lagu) resmi gitu lho. Yang resmi ya 'Garuda di Dadaku' ya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.