Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Televisi Mengolah Hiburan Kala Ramadhan

Kompas.com - 13/07/2014, 14:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Pada bulan Ramadhan, stasiun televisi berolah kreasi menyuguhkan program khusus. Mulai dari ceramah agama, hiburan pusparagam alias variety show, sampai acara kuliner.

Ketika mata masih ingin mengatup rapat, Raffi Ahmad dan kawan-kawan sudah sejak pukul 02.00 muncul di layar kaca. Mereka bercanda dan saling meledek. Kadang memancing tawa dan tidak jarang tidak ada pesan khusus yang ditawarkan.

"Kamu anggap aku bakteri, ya? Aku duduk, kamu pergi," kata Raffi kepada Laudya Cynthia Bella yang tersenyum malu. Sementara Cinta Laura yang duduk di sebelah Raffi pasang tampang cemberut merajuk.

Kisah-kisah pribadi para pengisi acara Sahurnya Ramadhan yang kebanyakan wajah-wajah terkenal di televisi menjadi bahan jualan acara. Cerita-cerita pribadi itu diungkap kembali dan terkadang menjadi bahan ledekan. Misalnya, kisah cinta Raffi dan Bella. Adanya interaksi antarpengisi acara memancing rasa penasaran penonton.

Sahurnya Ramadhan dan Ngabuburit yang dibalut konsep pusparagam atau variety show komedi menjadi program andalan Trans TV untuk mengisi waktu utama (prime time) pada saat sahur dan menjelang buka puasa selama bulan Ramadhan. Acara tayangan langsung ini juga menghadirkan ustaz yang memberi sisipan materi ringan soal puasa atau ibadah lainnya. Ada pula kuis berhadiah untuk penonton di rumah. Acara bertabur artis sebagai daya pikat utama.

Sahurnya Ramadhan dan Ngabuburit tidaklah beda jauh dengan acara Yuk Keep Smile (YKS) yang digeser jam tayangnya. Sebelumnya, progam ini bernama Yuk Kita Sahur dan YKS Buka Puasa. Akan tetapi, YKS tersandung masalah. Komisi Penyiaran Independen (KPI) lantas memberi sanksi berupa penghentian tayangan tersebut.

Kepala PR Marketing Trans TV Hadiansyah Lubis mengatakan, dengan posisi sebagai saluran hiburan, pihaknya memang mengandalkan acara semacam YKS sebagai program unggulan. Namun, seiring dengan terjadinya kasus, pihaknya merombak format acara.

"Ada 10 program Ramadhan kami, selain variety show pada waktu sahur dan menjelang buka, sisanya adalah dokumenter," kata Hadiansyah.

Program ceramah
Selain acara berkonsep ragam hiburan, sejumlah stasiun televisi mengandalkan program lomba ceramah, yakni di KompasTV, Indosiar, dan MNC TV. KompasTV dalam setiap episode program yang diberi nama Berbalas Kultum ini hanya menghadirkan lima dai pilihan yang dipandu
Ustaz Zacky Mirza. Kultum adalah kuliah tujuh menit yang biasa disampaikan sebelum
atau sesudah shalat di masjid-masjid.

Setiap peserta harus mengeksplorasi tema yang sama dan menyampaikannya dalam waktu tujuh menit di hadapan jemaah, sebagian besar adalah para ibu yang hadir di masjid. Penentuan pemenang berdasarkan banyaknya suara yang diperoleh dari jemaah yang angkat tangan. Pemenang memperoleh hadiah berupa paket umrah.

"Kami ingin membuat program acara berisikan rangkaian kultum dengan isi ceramah yang benar dan berisi, tetapi juga bisa menjadi dakwah yang menghibur," kata General Manager KompasTV Apni Jayaputra.

Begitu pula menjelang berbuka, KompasTV juga menyajikan ceramah yang dikemas sebagai program obrolan bertajuk Kurma singkatan dari kuliah ramadhan. Dengan lokasi masjid-masjid indah di Nusantara, narasumber Ustaz Wijayanto akan mengupas pertanyaan para jemaah seputar agama Islam dengan dipandu artis Desy Ratnasari.

Program kuliner yang sedang digemari tidak ketinggalan tetap dijadikan daya tarik. Trans TV mengunggulkan Lezatnya Ramadan, sementara KompasTV punya Urban Cook Ramadan. Berbagai program Ramadhan lainnya menarik dan edukatif, hanya saja tidak ditempatkan pada slot waktu utama.

Misalnya, Trans TV yang meluncurkan Kisah 9 Wali yang mengangkat kisah wali sanga berdasarkan hasil penelitian dan cerita yang berkembang di masyarakat. Acara ini ditayangkan mulai pukul 20.30. Ada pula Negeri 1000 Kubah yang menampilkan keunikan bangunan masjid di Tanah Air, baik dari segi gaya arsitektur, pengaruh budaya, maupun sejarah dengan pendekatan semidokumenter, ditayangkan setiap pukul 06.00.

KompasTV menghadirkan Tradisi Ramadan berupa program dokumenter yang menampilkan tradisi di bulan suci dari sejumlah daerah, seperti nyadran dari Yogyakarta, dugderan dari Semarang, megibung dari Bali, atau pasang lampu di Talaud. Dalam tradisi megibung, misalnya, digambarkan tentang tradisi makan bersama dalam satu wadah yang diikuti warga usia muda hingga tua dan dari sejumlah agama yang digelar menjelang Idul Fitri. (SRI REJEKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau