Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny Chandra: Menjadi Pelawak Itu Sulit

Kompas.com - 09/09/2014, 15:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebagai komedian yang merintis di dunia hiburan sejak tahun 1980-an, nama Denny Chandra masih dikenal luas. Ciri khasnya, berbicara dengan mimik serius tetapi mengundang tawa. Dia mulai dikenal ketika lagu-lagu parodi yang dibawakan bersama Padhyangan mulai menarik hati publik. Salah satunya, lagu ”Nasib Anak Kost” dengan lirik dan videoklip yang lucu.

Saat itu, dia bersama teman-temannya membesarkan kelompok parodi Padhyangan yang beranggotakan mahasiswa Universitas Padjadjaran dan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Padhyangan menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat seni. Mereka menyampaikan sebuah cerita dengan mengandalkan musik. Beberapa nama yang juga terkenal dari Padhyangan adalah Iszur Muchtar, Daan Aria, Joe P Project, Iang Darmawan, Wawan Hanura, dan Denden Hermann.

Kini, nama Denny masih terdengar di kalangan pemirsa televisi, terutama bagi yang menggemari acara Indonesia Lawak Klub (ILK). Di acara yang ditayangkan mulai Oktober 2013 ini, Denny ditemani pelawak lainnya, seperti Rico Ceper, Fitri Tropika, dan Cak Lontong.

Setiap pelawak pasti mempunyai ciri khas untuk membedakan dengan yang lainnya. Denny pun membuka salah satu rahasianya.

”Menjadi pelawak itu cukup sulit, karena harus ada inovasi, kreasi, dan edukasi, terutama mencari ciri khas yang membedakan pelawak satu dengan yang lainnya,” katanya.

Bukan hanya menjadi pembawa acara, Denny juga berakting di beberapa film layar lebar. Pada tahun 2005, Denny mulai merambah layar lebar. Beberapa film yang dibintanginya Kejar Jakarta (2005), Capres (2009), Kabayan Jadi Milyuner (2010), dan The Tarix Jabrix 3 (2011).

Apa resep Anda biar tetap fresh dan awet muda serta bagaimana menjaga keharmonisan dalam rumah tangga dan karier?
(Benny Rusli, SE, Gading Serpong, Tangerang)

Resep awet muda saya adalah banyak tertawa, berpikir positif, punya waktu untuk diri sendiri (me time). Kalau keharmonisan rumah tangga resepnya adalah komunikasi dan selalu ada waktu untuk keluarga, tidak melulu kerja.

Sementara untuk karier, saya selalu membaca buku, kalau enggak sempat baca tetap beli buku, dikasih istri dan di-bacain istri, lalu kami pun berdiskusi. Salah satu hal yang saya jalani, adalah saya mencintai pekerjaan.

Saya salah satu penggemar Anda. Salah satu yang saya gemari adalah tata bahasa Anda saat berbicara yang cukup terjaga. Wawasan Anda pun cukup luas. Apakah sebagai lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan, Bandung, ini berpengaruh dalam gaya Anda berkomedi yang lebih berbobot dibandingkan komedian lain?
(Paniangan Sianipar, Tangerang, Banten)

Berarti Anda sudah tertipu dengan penampilan saya. Saya tidak sepintar yang Anda pikirkan. Saya orang biasa-biasa saja.

Tidak ada ruginya jika kita bersekolah, di mana pun apa pun profesi Anda. Bagaimanapun dengan bersekolah atau kuliah maka cara berpikir kita pun menjadi terstruktur, masif, dan sistematik.

Bagaimana Om Denny mengatasi kesulitan saat para penonton tidak tertawa atas lawakan yang Anda tampilkan?
(Fitri Haryanti HSA, Depok)

Dibutuhkan kejujuran, ketika tidak lucu, jangan memaksakan diri menjadi lucu. Kalau memaksakan diri malah nanti menjadi aneh.

Untuk tampil di sebuah acara, sebagai komedian tentu saja saya juga menyiapkan diri, menyiapkan rencana A sampai C. Jika plan A tidak lucu, maka saya akan segera memunculkan plan B.

Nah kalau plan B juga tidak lucu dan kita ditimpuki penonton, maka kita harus keluarkan plan C alias plan Caaaaa... but alias kabur... ha-ha.

Tampaknya, Kak Denny melawak sejak rambut masih hitam sampai sekarang saat rambut sudah memutih nih. Apa nikmat dan indahnya menjadi seorang pelawak? Sampai kapan melawak?
(Emanuel Dapa Loka, Bekasi Utara)

Kenikmatan pertama dari saya sebagai pelawak adalah pertama, karena mengerti apa yang disampaikan saya di atas panggung. Tetapi kenikmatan yang paling nikmat adalah kenikmatan kedua, yaitu kenikmatan saat saya menerima honor.

Mengenai pertanyaan sampai kapan saya akan melawak, saya nyatakan saya akan melawak sampai pukul 24.00, karena setelah pukul 24.00 penonton sudah ngantuk he-he....

Apa yang ada di dalam benak Anda saat itu ketika pertama kali ditawari menjadi pembawa acara dalam Indonesia Lawak Klub?
(Ahadin Syarifudin Fahmi, Sidoarjo)

Cicilan yang harus saya bayar tiap bulan akan berjalan lancar...

Apakah ada rencana untuk terjun ke dunia politik? Apakah memiliki minat untuk berpartisipasi dalam demokrasi Indonesia di Senayan?
(Peris Pariaman Sitanggang, Jakarta Selatan)

Belum terpikir, tetapi setelah ada pertanyaan Anda, saya jadi berpikir. Kenapa ya selama ini saya tidak pernah mikir untuk berpikir ke Senayan?

Coba pikir oleh Anda, kenapa harus mikir?

Jika tidak ditakdirkan sebagai komedian atau entertainer kira-kira Kang Denny merasa cocok jika berkecimpung dalam profesi/pekerjaan apa dan apa alasannya? Siapa tokoh favorit Kang Denny dalam ILK?
(Anggia Chrisanti,xxxx@gmail.com)

Saya akan membuka salon kecantikan atau desainer, karena saya suka rambut saya di-blow.

Tokoh favorit saya di ILK adalah Rico Ceper, karena Rico kakaknya Hendrik Ceper.

Saat ini lawak boleh dikatakan menjadi primadona di layar televisi di Tanah Air kita. Hampir tak ada stasiun televisi yang luput menyajikan tayangan seperti itu. Ironisnya, tidak banyak pelawak yang bisa tampil di layar kaca. Tak heran, wajah-wajah itu-itu saja yang menghiasi sejumlah stasiun dan dalam banyak acara. Seberapa sulitkah menjadi seorang pelawak?
(Charles Emanuel, Depok)

Menjadi pelawak itu cukup sulit, karena harus ada inovasi, kreasi, dan edukasi. Ketiga hal itu dibutuhkan terutama mencari ciri khas yang membedakan pelawak satu dengan yang lainnya. Namun demikian kesulitan menjadi pelawak itu enggak seberapa dibandingkan dengan kesulitan hidup saya selama ini.

Apa saja trik untuk menjadi seorang pelawak yang berkualitas dan disukai banyak orang? Siapakah pelawak yang paling menginspirasi Anda dalam berkarya?
(Khadijah Ramadhanti, Padang, Sumatera Barat)

Trik untuk menjadi pelawak yang disukai, habis melawak bagikan honor Anda kepada penonton. Pasti Anda di sukai penonton, dibenci oleh keluarga... ha-ha.

Semua pelawak memberikan inspirasi bagi saya, terutama Bing Slamet.

Bagaimana perasaan Bung Denny atas melenggangnya Jokowi-JK ke istana dan apa pesan terdalam kepada presiden dan wakil presiden baru kita itu?
(Hasian Sidabutar, Medan)

Saya berbahagia karena pemilihan presiden berjalan dengan lancar. Untuk itu saya mendoakan, semoga presiden terpilih mengangkat saya menjadi menteri kreatif yang berpengaruh (memperkeruh).

Apa cita-cita Kang Denny yang belum dan ingin dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang?
(Putra Banda Segara, Universitas Jember, Jember)

Cita-cita jangka pendek ingin menyelenggarakan konser Project-p.

Cita-cita jangka panjang ingin mengoptimalkan potensi diri melalui parodi dengan memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, budaya menuju masyarakat yang riang gembira, untuk Indonesia yang lebih lucu.

Banyak lawakan sekarang konyol dan tidak mendidik. Menurut Anda, bagaimana mengembangkan lawak kreatif yang lucu sekaligus cerdas dan tidak merendahkan orang lain?
(Ayi Jufridar, Aceh)

Untuk menjawab kondisi itu kita kembalikan lagi kepada masyarakatnya. Saat ini masyarakat kita masih menyukai lawakan seperti itu.

Artinya kreasi lawakan berbanding lurus dengan kemajuan bangsanya.

Kang Denny sejak lagu ”Nasib Anak Kost”, terus kapan reuni konser tunggal P-Project?
(Amin Pranoto, Tapos, Depok)

Tunggu bulan Desember.

Menurut Anda, bagaimana perkembangan seni lawak Indonesia? Apa tanggapan Anda terhadap pelawak yang berlebihan dalam melawak sehingga menyangkut pribadi orang lain?
(Ardiansyah Bagus Suryanto, Lamongan, Jawa Timur

Perkembangan seni lawak di Indonesia saat ini maju. Hal tersebut terjadi karena perkembangan lawak yang juga mulai bervariasi, seperti genre lawak stand up comedy, parodi, dan lain-lain.

Lawakan yang menyangkut pribadi orang lain bukan komedi, tapi tragedi.

Dengan umur Kang Denny Chandra yang sudah berkepala 5, apakah tidak berencana untuk membuka usaha?
(M Abdul Majid, Jepara, Jawa Tengah)

Rencana membuka usaha tidak ada, kalau buka acara ada.

Di antara bakat Anda sebagai aktor, pelawak, dan pembawa acara, profesi apa yang paling Anda gemari?
(Irfan Maulana Ubaidillah, Universitas Islam, Malang)

Di antara pekerjaan atau profesi itu saya paling menyenangi adalah menjadi pembawa acara.

Apa yang Anda lakukan jika pada saat Anda melawak penonton tidak ketawa?
(Wahyu Sahita Adi, Wonogiri, Jawa Tengah)

Tidak masalah penonton tidak ketawa, yang saya khawatirkan penonton tidak pulang pasti di-cariin keluarganya. (SIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com