"Ketika melakukan pengambilan gambar di tempat yang berketinggian lebih dari 4.000 meter, kepalaku mendadak sangat pusing. Padahal, shooting harus tetap berlangsung," ujarnya pekan lalu.
Kondisi itu terjadi karena udara yang tipis di lokasi menyebabkan ia kekurangan oksigen. Akibatnya, kepala Abi seperti ditekan dengan keras. Belakangan ia tahu, untuk beraktivitas di tempat setinggi itu semestinya perlu waktu penyesuaian diri atau aklimatisasi.
Misalnya, apabila hari ini ia berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), besok baru bisa beraktivitas di ketinggian 4.000 mdpl.
"Tidak bisa dalam waktu sehari langsung melompat dari ketinggian 3.000 mdpl ke 4.000 mdpl," ujarnya.
Karena kelelahan, Abi membaringkan diri untuk beristirahat.
"Ketika sedang tidur tiduran, kru lokal membangunkan. Ternyata aku tidak boleh tidur sebab jika tertidur bisa-bisa tak akan bangun lagi," kata ayah dua anak itu. (TRI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.