Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik, Siaran Langsung Persalinan Ashanty

Kompas.com - 15/12/2014, 20:34 WIB
KOMPAS.com - Penonton layar kaca televisi di sebuah stasiun swasta sejak Minggu (14/12) pagi mendapati siaran langsung persalinan Ashanty Siddik yang ditayangkan hingga sore hari. Ashanty adalah seorang pesohor yang bersuamikan Anang Hermansyah yang juga seorang pesohor sekaligus anggota DPR periode 2014-2019.

Tayangan itu tidak terlampau bermasalah bagi sejumlah penonton yang merupakan penggemar dua orang itu, tapi lain hal dengan para penonton lain.

Mereka memprotes keputusan stasiun televisi yang menayangkan persalinan tersebut. Namun, Anang menanggapi bahwa tayangan itu sesuatu yang memiliki nilai edukasi.

Akun @blontankpoer mempertanyakan kapasitas Anang sebagai anggota DPR yang secara sadar tengah menyalahgunakan frekuensi publik untuk menyiarkan secara langsung kegiatan yang seharusnya masuk ke ranah privat.

Begitu pula lontaran akun @AnindyaRoswita yang mengaku heran dengan persalinan yang biasanya dibagi hanya untuk keluarga terdekat tapi sekarang jadi santapan publik itu.

”Untuk membuat agendanya dianggap penting, rakyat harus demo, mogok, bahkan revolusi. Tapi, ada yang bisa menjadikan agenda privatnya penting dengan bayar TV,” kicau akun @budimandjatmiko milik akun politisi Budiman Sudjatmiko.

Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama terjadi. Beberapa minggu lalu layar kaca televisi juga dijejali berita dan siaran langsung pernikahan selebritas Raffi Ahmad dengan Nagita Slavina. Siaran langsung digelar hingga beberapa hari di beberapa stasiun televisi dengan mengulik setiap detail acara pernikahan.

Peran stasiun televisi, menurut akun @adewantor, seharusnya menyuguhkan informasi yang dibutuhkan, seperti berita soal penanganan longsor di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, yang korbannya mencapai ratusan jiwa. Peristiwa terjadi pada Jumat, namun pencarian korban masih berlangsung hingga Senin.

”Negara kita: proses evakuasi longsor Banjarnegara dikalahkan proses lahiran Ashanty,” kicau @adewantor.

Akun @remotivi menyebutkan, siaran langsung persalinan itu sebagai bentuk kegagalan stasiun televisi dalam merumuskan konten yang penting dan relevan bagi publik. Terkait empat peran yang dimiliki televisi, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan kontrol sosial, tayangan ini tidak masuk ke kategori mana pun.

Tahun 2014 disebut akun @remotivi sebagai tahun yang menyedihkan bagi kedaulatan frekuensi publik karena diinjak-injak oleh pemiliknya. Mulai dari banjir informasi terkait pemilihan presiden oleh stasiun televisi yang partisan hingga agenda privat yang dibuat jadi santapan publik.

”Ada banyak hal dari sejarah dan alam Indonesia yang tak tergali dengan menarik karena TV terobsesi dengan acara murah dan sampah,” tulis akun @tasning.

Blogger Agus Mulyadi pun membuat tulisan berjudul ”Surat Terbuka untuk Mas Anang Hermansyah” di situs mojok.co guna memprotes keputusan menyiarkan persalinan anak ketiganya secara langsung.

”Tapi yang jelas, siaran live sebuah persalinan di stasiun TV adalah pembodohan yang seasu-asunya, Mas. Merampas hak publik atas tayangan siaran yang bermutu dan bermanfaat,” tulis Agus.

Hingga kini, akun @ananghijau milik Anang belum membuat cuitan untuk membalas keluhan pengguna Twitter.  (Didit Putra Erlangga Rahardjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau