"Ya, suami jadi tambah sibuk. Makanya, aku mencari kesibukan sendiri di rumah. Aku mau coba bisnis bridal, tapi masih prematur banget, karena masih dalam tahap persiapan awal," cerita Arumi dalam wawancara di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (17/1/2015).
Untuk tahap awal, Arumi berupaya mematangkan strategi bisnisnya sambil mengumpulkan portofolio sebelum merilis usahanya tersebut ke publik. Ia menargetkan hingga enam bulan.
Arumi mengaku ingin melihat respons pasar terlebih dulu. Dengan begitu, ketika meluncurkan bisnisnya tersebut, ia jadi lebih siap.
"Sejauh ini, Alhamdulillah responsnya sih bagus."
Saat ini, ia memasarkan busana pengantin hasil rancangannya di media sosial. Bisa berupa rancangan atau yang sudah menjadi busana pengantin.
Menurut Arumi, awalnya ia merancang busana untuk dirinya. Namun, ia merasa, mendesain untuk orang lain memiliki kepuasan tersendiri.
"Kalau buat orang itu serunya bisa menanggapi keinginan mereka, kemudian nyocokin style, desain yang mereka mau," ujar bintang film 18: True Love Never Dies itu.
Bagi Arumi, bisnis bridal masih akan terus berkembang, baik jenis busana pengantin adat atau n internasional. Keduanya masih diminati. Untuk desain busana pengantin yang internasional, kata dia, gaya victorian paling diminati pada saat ini.
Lalu, berapakah harga pakaian pengantin hasil rancangan Arumi?
"Untuk bisnis bridal enggak bisa dikasih harga seperti kita jual es teh, karena ada kualitasnya, tingkat kerumitannya, tapi enggak gila juga harganya," jelasnya sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.